"Memang hal tersebut belum tentu terjadi karena tergantung kondisi cuaca. Debu yang beterbangan akan menjadi masalah di stage malam (ketika cuaca kering/panas) karena jarak start antara para pereli cuma tiga menit. Jadi saya khawatir waktu tersebut tak cukup untuk membuat debu turun kembali ke tanah sebelum saya memulai start," cerita pereli asal Finlandia itu.
"Namun kami telah mempersiapkan hal ini dengan berlatih membalap di malam hari pada sebuah sesi tes privat beberapa waktu lalu. Saya mengemudi sejauh 48km dan ternyata sangat membantu untuk mengetahui apa saja yang krusial di reli gravel pada malam hari," lega Latvala.
Selain mengeluhkan kendala yang ada, ia juga menceritakan bakal menggunakan strategi sekencang mungkin di babak kualifikasi. "Saya rasa penting untuk menjadi yang tercepat di babak kualifikasi agar bisa memilih posisi start," ujar Latvala.
Dengan demikian ia bisa mengatur strategi sesuai dengan kondisi trek yang akan dilalui. Sang rekan tim Petter Solberg juga tak mau kalah untuk bisa tampil maksimal di Portugal.
"Di sesi tes kemarin saya telah melakukan tes sejauh 220km dan membuat beberapa perubahan untuk memaksimalkan potensi mobil. Saya berharap set up baru ini bisa menuai prestasi yang baik di Portugal nanti," harapnya. (otosport.co.id)
Editor | : | toncil |
KOMENTAR