"Memang terjadi penurunan, penyebabnya seperti nilai tukar Rupiah yang menurun membuat harga jual naik," jelas Iwan Gogo Panjaitan, CEO Ducati Indonesia. Meski begitu, pihaknya mengaku tetap optimis.
"Kami berangkat dari hobi, dari sesama penggemar Ducati. Bukan dari bisnis, jadi tidak ada masalah," terang pria ramah ini.
Tahun ini Ducati tetap akan meluncurkan model-model terbaru. Paling terakhir adalah Monster 976 dan 899 Panigale yang diresmikan hari Minggu kemarin (2/3). Jaringan dealer-nya di 14 kota di Indonesia juga diyakini akan memperbaiki pelayanannya.
Jaringan dealer Ducati tersebar di tiga titik di Jakarta dan masing-masing satu di Tangerang, Palembang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Banjarmasin, Balikpapan, Medan, Batam, Bali dan Makasar.
"Kedepannya kami akan mewajibkan semua dealer punya unit tes. Minimal dua unit untuk tes ride. Tujuannya agar konsumen bisa merasakan sensasi Ducati sebelum membeli," jelasnya.
Menurut Iwan, kota paling tinggi penjualannya masih di Jakarta dan Surabaya. Sedang untuk model paling laris masih dipegang Monster dan Diavel. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR