“Dulu tergabung di klub Ketombe Auto Club Jakarta. Tapi, setelah beberapa tahun, pingin cari yang lebih memacu adrenalin. Tapi, masih terlindungi bodi kalau di mobil. Nah, sekarang coba maen di roda dua karena kontak langsung dengan jalan, walau sekadar fun race lumayan memacu adrenalin,” kata pria nengok dipanggil Munir ini.
Uniknya, Ninja 250R yang dijadikan pacuan saat ikut race tampil full custom layaknya motor kontes. Sekalian buat ngedate bareng pacar tercinta, Mardika Fratita. “Kalau Ninja terondol, jadi kurang keren dipake ngedate,” tambah anggota Ninja 250R Community, East Chapter, Jakarta Timur ini.
Karena ini buat ngegas di sirkuit dan mejeng bareng pacar, jadi pemilihan part mesti fashionable juga mendukung high performace. Untuk jubah kebanggaan, doi meleburnya dengan cat kepunyaan De Beer yang biasanya diaplikasi di mobil Eropa sekelas Audi dan BMW. Ini hasil garapan bengkel painting Brilliant Auto Work. “Merah De Beer melambangkan cinta yang tak pernah padam buat pada pacar,” curhatnya. Prikitiew.
Untuk dapur pacu dikerjakan Sportisi. “Mesin diporting polis agar gas bahan bakar dan pengeluaran sisa pembakaran semakin lancar. Koil pakai Binter 400 cc, CDI Dual Band 28 step BRT-Bintang Racing Team dan beberapa part pendukung lainya,” jelas Munir yang bukan pembela HAM ini.
Gas bekas pembakaran dibuang melalui knalpot OEM (Original Equipment Manufacturer) Kawasaki, Nassert Beet Evolution 'Race Use Only' Full System. Kalau nyebut harga, enggak bisa dibilang murah bro, buat nebus 1 knalpotnya saja sekitar Rp 12,6 juta. Wih seharga motor bebek bro. Ajib. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Battlax BT 090 120/60/17
Ban belakang: Battlax BT 090 150/60/17
Kaliper depan: Brembo CBR1000RR
Frame slider: Sato Racing
Cakram depan: Hodaka
Editor | : | billy |
KOMENTAR