“Memang saya sangat banyak kegiatan. Baik pribadi maupun bersama klub. Biar tampil beda, akhirnya dimodif sekalian cari fungsi,” kata Venta, begitu pria ini mau disapa.
Aliran sport turing jadi lirikannya. Konsep itu diperkuat lewat pemasangan box tambahan yang terpasang rapi di bagian buritan. Pertama, box bagian atas alias top box. Tak tertinggal, di sisi kiri-kanan pacuan alias side box.
Tak hanya terkesan pacuan turing, tapi lewat penambahan tiga box besar ini bikin motor makin terlihat gagah. Pemasangannya, hampir sama layaknya box-box yang lainnya.
Hanya saja karena box yang dipasang cukup besar, dudukan dibikin kuat. Dudukan top box berdiri sendiri alias terpisah. Sebab kalau dibikin satu rangkaian, akan ribet dalam pemasangan. “Tapi, sistem yang dipakai buat ketiga box ini, model knock down. Jadi, bisa dilepas atau dipasang satu persatu ketika dibutuhkan. Selain itu semua box sudah dilengkapi dengan pemasangan lampu,” tambah Venta.
Model pemegang roda belakang ini dibuat layaknya lengan ayun tunggal alias pro arm di Honda CB 1000. “Biar lebih keren pastinya. Untuk monosok, dari Suzuki Satria 120,” sebut pria yang juga punya usaha jual-beli hand phone ini.
Permainan kaki enggak cuma sampai situ saja. Tapi, diikuti lagi pemakaian pelek lebar. Ambil bahan dasar dari pelek mobil, dipilih yang punya lebar 7 inci. Diameternya pun dipertahankan 17 inci. “Hal ini dilakukan untuk menambah kesan gagah serta jantan,” sebut pria 24 tahun itu.
Sebagai sentuhan akhir, Venta tak lupa buat sedikit bermain bodi. Baju Pulsar, coba dikombinasi dengan bodi Kawasaki Ninja 250. Khususnya bagian fairing. Cara pemasangannya, body Ninja disatukan body Bajaj lewat penambahan beberapa dudukan dari plat ukuran 3 mm.
Pengerjaannya harus sabar dan teliti, karena antara lebar tangki pulsar dengan body Ninja 250 sedikit berbeda. Jika diukur, lebih besar Ninja.
(motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Batllax 120/70-17
Ban belakang: Pirelli 190/55-17
Master rem: KTC
Boks: Shad dan Givi
NVT Modified: 0877-7977-9770
Editor | : | billy |
KOMENTAR