Honda CB100 kini banyak diburu orang. Berdampak terhadap harganya yang kian melambung. Apalagi tunggangan ini kerap diubah jadi motor modifikasi beragam aliran. Mulai dari gaya scrambler, motocross sampai café racer dilakoni.
Semakin langka dan enggak jelas harganya, menuntut banyak orang beralih ke motor yang speknya ‘cumi’ alias cuma mirip. Pilihan jatuh pada Honda GL 100 yang kebetulan rangka dan spek mesinnya enggak terlalu jauh. Bahkan motor jenis ini digadang-gadang paling mudah di konsep jadi café racer.
Buktinya Honda GL 100 milik Sumanto, punggawa rumah modifikasi Kanibal Bike Worker (KBW) Jogja. Meski KBW belum lama berdiri, Sumanto rupanya tahu betul konsep modifikasi yang lagi mewabah di dunia modifikasi Indonesia. Makanya GL100 miliknya coba digarap ala café racer.
“Kebetulan saja konsep café racer lagi ramai. Selain itu pengerjaanya tidak makan waktu lama dan biayanya terjangkau alias murah. Apalagi beberapa partnya bisa bikin sendiri, jadi enggak banyak yang harus dibeli,” ujar warga Tempuran Kasihan, Bantul, Yogyakarta itu.
Sumanto bilang, untuk merombak Honda GL 100 ke arah café racer katanya tidak perlu banyak ubah rangka atau sasis. Hanya saja desain pada tangki, cover samping hingga buritan mesti dirobak total. Semua bentuk peranti tersebut diakui memang dari gambar motor Norton. Mulai dari lekukan dan arah pembentukannya.
“Untuk bodi sampai buritan, tutup aki dan sebagainya dibikin dari pelat besi galvanis. Hanya saja tangki dibikin ulang dari bahan tangki Honda CB200 yang dicustom ulang,” tunjuknya.
Biar hasilnya sempurna, kaki-kaki tidak boleh standar pabrik. Tapi, dicustom dengan komponen lain yang bentuk dan desainnya kelihatan kokoh waktu pasang di segitiga juga di rangka belakang dan lengan ayun.
Kaki depan pakai sokbreker Honda Tiger untuk menopang ban. Namun biar posisinya klop, diameter dan panjang as segitiga diatur ulang. Sedang segitiga atas dibikin ulang dan ditambah setang jepit di bawahnya khas café racer,” imbuh Sumanto yang bukan asli Purbalingga ini.
Asal tahu saja setang berikut segitiganya, swing arm, knalpot dan footstep katanya juga hasil custom sendiri. Bagi seorang modifikator hal ini demi kepuasan juga menekanan biaya. Kan lebih puas bila biaya modif, minimal namun hasilnya maksimal dan sesuai dengan konsep.
Oh iya, Sumanto menyebut tunggangan ini konsep luar negeri tapi sentuhan dalam negeri. Lihat aja warnanya yang kelir oranye grafis garis putih. Kebetulan doi fans berat tim sepak bola Belanda.
DATA MODIFIKASI
Sok belakang: BMV
Pelek: Venom Ring 17
Ban: Primax 100/80-17 & 110/80-17
Headlamp: Variasi
Kontak: 08174-60610
Editor | : | billy |
KOMENTAR