Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Honda CBR250, Ubah Genre Puaskan Hasrat

Dimas Pradopo - Jumat, 30 Maret 2012 | 10:51 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption
Honda CBR 250R, tak lagi berfairing

Karena kepincut salah satu modifikasi yang dihasilkan Personal Custom & Paint (PCP), Ketut Merta langsung ambil inisiatif buat modifikasi Honda CBR 250R miliknya. Pria yang tinggal di Denpasar, Bali itu tak sungkan mengganti genre CBR 250R yang memiliki fairing menjadi pacuan ala naked bike.

No caption
No credit
No caption
Setang model fat bar gantikan setang jepit

“Saya pernah memodifikasi tampilan Yamaha Byson seolah menjadi Ducati. Ketut juga ingin CBR 250R dimodifikasi seperti itu. Tapi, tentunya hasil modifikasinya tidak ingin sama. Jadi, hanya konsepnya saja yang diambil,” ujar Adhi Putra, selaku owner PCP yang workshopnya di Jl. Nangka Utara, No. 277A, Denpasar, Bali.

No caption
No credit
No caption
 Jok ala single seater bisa lepas-pasang

Yang pertama kali dilakukan, Adhi membuat sasis tambahan di sisi samping engine. Ya, layaknya rangka tralis ala Ducati. Frame tambahan ini dibuat dari pipa baja diameter 1 inci dan 0,75 inci. Tujuannya, agar pacuan makin terlihat kekar.

No caption
No credit
No caption
Cover engine bawah selaras konsep

"Sasis ini dibuat pakai dua ukuran pipa berbeda agar lebih selaras dan enak dilihat. Terutama untuk bagian yang silang, pakai ukuran lebih kecil,” jelas Adhi.

Buat memasang rangka yang berfungsi sebagai pemanis ini, tiap sisi sasis dilengkapi enam dudukan. Jadi, total buat kanan-kiri ada 12 pemegang sasis yang bertumpu di sasis CBR no pek go ini.

Setelah itu, fokus ke kaki-kaki! Seperti halnya kaki bagian belakang. Lengan ayun dari limbah moge jadi andalan. Yaitu, adopsi dari Honda CBR 400. Tapi, tak bisa langsung pasang, lho!

Karena swing arm milik CBR400 lebih lebar, maka butuh dirampingkan agar bisa masuk ke sasis CBR 250R.

“Soalnya sayang jika harus pilih rombak sasis. Lebih baik lengan ayun dibikin ramping dengan cara potong bagian tengah as arm sekitar 3 cm. Jadi, jika ingin pakai arm standar lagi, masih bisa tuh,” kata lajang 30 tahun itu.

Bagian suspensi depan, pakai milik Suzuki GSX 400. Selain diameter tabung lebih besar, sok ini juga aplikasi dua cakram sebagai penghenti laju tunggangan. Makin bikin kekar. (motorplus-online) 


Editor : Dimas Pradopo

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa