Padahal pembalap andalan Honda Putra Rinzani M2 Racing ini baru ikut dua seri di Matic Race. Terbukti bisa langsung melesat, kuncinya bermain dengan klep kecil. Cocok dengan karakter matik yang butuh torsi di putaran bawah. Supaya cepat melesat di tikungan.
Klep yang digunakan yaitu isap 26mm dan buang 22mm. Padahal di regulasi tertulis dan membolehkan kalau kelas 130cc open menggunakan klep isap 28mm dan buang 24mm.
“Berdasarkan hasil pengetesan dan percobaan, menurut Wawan cukup menggunakan klep ukuran ini,” jelas Ahmad Bashori, mekanik yang menangani pacuan Wawan. Katanya menemukan mekanik ini juga kebetulan ketika balap di Matic Race Malang.
Dia juga punya keahlian sebagai tukang pasang klep lebar di head semua merek motor. Makanya dia tahu memilih ukuran klep yang pas. Seperti klep 26/22 di mesin 130cc open. Suara mesin terdengar sangat menjerit karena torsi yang dihasilkan lumayan besar.
Dari semenjak latihan bebas, catatan waktu yang ditorehkan Wawan langsung nomor 1. Begitu juga ketika qtt dan race, selalu nomor satu.
Pemilihan klep menggunakan batang 4,5mm supaya ringan. Diambil dari kepunyaan Honda CBR 250R. “Batangnya ringan, bikin kerja pegas klep ringan juga,” jelas mekanik asli Jawa Timur itu.
Untuk per klep menggunakan buatan Jepang. Dipilih yang warna kuning dengan merek Aktif. Supaya klep bisa terkunci, menggunakan retainer klep dari kepunyaan Yamaha Jupiter.
Untuk lubang portingnya sendiri, dibuat sangat ekstrem. “Menggunakan karbu 28mm, makanya lubang depan manifold juga dibuat 28mm, “ jelas Bashori yang senang tampil merendah itu.
Bayangkan saja, lebar klep isap 26mm. Sementara lubang isap ukurannya 25mm. Dipastikan sitting klep yang menempel di daging kepala silinder hanya 1 mm dibagi 2 jadinya 0,5mm. Sangat tipis sekali. Bisa-bisa dudukan klep ini cepat sekali mendem.
Untuk lubang buangnya juga termasuk ekstrem. Diameter klep buang hanya 22mm. Sementara lubang buangnya mencapai 23mm. Besar lubang daripada klepnya memang.
Demikian gambaran korekan mekanik yang tidak banyak ngomong itu. Hasilnya lumayan paten, juara race 1 dan 2.
Piston 54,70 mm
Untuk main di kelas 130 dipastikan harus bore up. Bashori memilih menggunakan piston buatan FIM (Federal Izumi Manufacturing).
Piston yang digunakan punya dimater 54,70mm. Aslinya piston ini dipakai untuk Honda Blade yang mau dibore up untuk turun di kelas 125cc MotoPrix atau IndoPrix.
Kalau dipadukan dengan stroke standar BeAT yang 55mm, maka bisa ketahuan kapasitas silindernya sekarang. Yaitu 129,2cc, masih di bawah regulasi yang maksimal 130,9cc.
Bahkan tahun depan tim putra Rinzani yang mau serius bermain di balap skubek ini akan turun juga di kelas 150cc menggunakan Honda BeAT. Makanya kemarin penasaran dan coba-coba ngiintip tim balap yang menggunakan BeAT 150cc. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Karbu : PWK 28
Per CVT : 1.500 rpm
Knalpot : CLD
Slang rem: Kitaco
Intake: Standar
Editor | : | billy |
KOMENTAR