Tulisan CR-7 itu mempunya arti cafe racer nomor 7. "Sebab si pemilik adalah penggemar angka 7, makanya diberi tulisan seperti itu. Tidak ada hubungan dengan bola," lantang Taufik, dari KCSM Garage, Denpasar, Bali.
Setelah dengar penjelasan itu terjawab sudah rasa penasaran akan tulisan tadi. Tapi, mengenai apa ubahan yang dilakukan Taufik terhadap motor milik Kadek ini tetap menaik dibahas. Sebab karyanya tergolong dikonsep dengan sangat apik. Lalu dibikin tuntas lewat detail sempurna.
Untuk rangka, Taufik ogah menggunakan standar. "Seluruh frame dibuat ulang. Bahan menggunakan pipa berdiameter 27,5 mm. Dengan rangka baru seperti ini, dimensi motor bisa pas didapat. Meski rangka dipastikan kalau sekarang lebih pendek dibandingkan aslinya," lanjut pria gempal ini.
Pindah ke lengan ayun. Taufik lebih suka pilih pakai copotan Honda Tiger. "Tapi, harus dipotong terlebih dulu supaya pas dengan dimensi baru motor yang dibuat ini," lanjut pria yang buka bengkel dan toko di Jl. WR Supratman No. 67, Denpasar, Bali.
Sementara pelek, memang cafe racer juga membutuhkan ban dengan lebar telapak sedikit lebih besar dibandingkan standar. "Karena lebarnya, enggak terlalu ekstrem, masih banyak pilihan pelek variasi. Kami enggak perlu custom," tandas pria asal Kalimantan Barat ini.
Giliran ngomong roda. Depan pakai pelek lebar 3 inci, sementara belakang hanya pakai 3,5 inci. "Dengan ukuran segitu, motor diyakini sudah terlihat menjadi lebih gagah," tambahnya.
Knalpot dibungkus rapih |
"Konsepnya harus rapi dan mendukung tema. Coba lagi lihat knalpot, deh! Pipa gas baung itu sudah dibungkus supaya menjadi lebih bersih dan layaknya sebuah motor besar," cerita builder rajin ikut contezt modifikasi ini.
H-D STYLE
Urusan pemilihan kelir, terlihat Taufik ingin adopsi style yang banyak dijumpai pada motor Amerika, Harley-Davidson. Warna oranye yang dikombinasi hitam ini memang sudah menjadi ciri motor tadi.
"Memang rasanya dengan warna ini kesan H-D-nya dapat, cocok juga dengan konsep cafe racer yang dibuat tadi," bebernya.
Kalau bicara komponen, memang ada sih dari H-D yang ikutan dipasang. Persisnya lampu utama di depan. "Itu pakai head lamp H-D, tapi dicustom karena sekarang menggunakan HID," lanjut pria berkulit bersih ini lagi.
Sementara itu beberapa komponen yang dipasang malah diambil dari limbah moge. Wajar saja karena dia memang terkenal sebagai salah satu juragan limbah di wilayah Bali. Misalnya saja kaliper yang sekarang sudah pakai spek 6 piston.
Eits, ada lagi! Setang atau batang kemudi juga diambil dari limbah moge. Ini kali Taufik menggandalkan punya Yamaha R1. Bagaimana? (motorplus.otomotifnet.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Battlax 120/70-17
Ban belakang: Battlax 150/60-17
Pelek: Champ
Upside down: Variasi Thailand
Sok belakang: YSS
Teromol: NSR
Setang: Yamaha R1
KCSM: 0819-9996-9690
Editor | : | billy |
KOMENTAR