Knalpot racing juga butuh perawatan
Saat ditelusuri tenyata material peredam suara di dalam silencer mulai menipis. Sehingga kemampuan peredam berbahan glasswool yang melingkari pipa sarangan tidak maksimal mengatur decibel suara. Pantas saja kalau suaranya berubah.
Penyebab glasswool menipis diantaranya hilang bersama aliran sisa gas bakar yang bertekanan. Seperti kita ketahui, motor pakai knalpot racing umumnya sudah dimodifikasi dan menghasilkan kompresi lebih tinggi,” ujar Yusuf alias Jayeng, tukang knalpot JMC (Jayeng Motor Club).
Selain terdorong aliran gas buang, material glasswool yang tidak tahan panas pun ikut terbakar saat terjadi ledakan di ruang bakar. Makanya jangan heran kalau glasswool yang bentuknya mirip kapas dan umumnya berwarna kuning dan putih jadi cepat habis.
Makanya kalau mau suara knalpot racing kembali merdu dan enggak fals, saran Yusuf agar semua knalpot produk aftermarket sering diservis minimal 3 sampai 6 bulan sekali. Sehingga bukan cuma suaranya enak didengar, performa mesin kembali sempurna karena turbulensinya kembali seperti semula.
Pakai serat fiber lebih tahan panas dan kompresi(kiri). Glasswool dipadatkan ke tabung silencer(kanan)
Serat fiber diakui Jayeng memang sedikit lebih mahal. Tapi, kalau dihitung nilai ekonomisnya, masih pantas karena jangka waktu penggantian dan masa pakai jauh lebih lama dibanding glasswool biasa.
“Untuk tabung silencer bebek biasa, biasa dikasih harga sekitar Rp 40 ribu. Tapi, buat motor sport yang tabung silincernya besar, harganya sekitar Rp 75 ribu masih bisa nego,” promosi Jayeng yang asli Nganjuk, Jawa Timur itu.
Tapi, kalau mau lebih bagus lagi gunakan glasswool yang memang peruntukannya. Walau lebih mahal tapi lebih kuat. Biasanya berwarna putih. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR