Pakai teromol KLX 250S buat kepentingan balap
Seperti belakangan, virus buat bikin tampilan kaki-kaki Ninja 250R jadi beda. Beberapa modifikator mulai mengandalkan pelek model jari-jari. Selain belum banyak yang pakai, aplikasi pelek jari-jari rupanya ada berbagai alasan dan kepentingan.
Seperti proyek Ninja 250R café racer garapan Studio Custom Bike. Salah satunya mengandalkan pelek jari-jari. “Sebetulnya lebih ngejar tampilan sesuai dengan tema vintage. Soalnya kebanyakan besutan café racer era tahun 1960-an masih mengandalkan pelek jari-jari,” jelas Donny Ariyanto, builder Studio Motor Custom Bike.
Sebelumnya beberapa motor Ninja 250R yang dicustom oleh bengkel Studio Motor memang masih aplikasi lingkar roda model palang. Ini kali, Dony mencoba berkreasi dengan pelek jari-jari.
“Supaya berbeda dengan hasil custom sebelumnya. Apalagi Ninja 250R kalau pakai jari-jari pasti unik,” jelas builder yang buka workshop di Jl. Veteran, Jakarta Selatan.
Andalkan teromol custom(kiri). Tambah adaptor agar gir belakang rata(kanan).
“Makanya tapak pelek bisa lebar. Untuk depan aplikasi 3 inci, sedangkan belakang 5 inci,” jelas builder yang dalam pengerjaan pelek ini berkolaborasi dengan bengkel Dimaz Motor, Tangerang.
Lantas untuk teromolnya juga hasil custom. Mengandalkan bahan aluminium yang sudah dibubut rapi. “Namun berbeda dengan kebanyakan pelek custom yang pakai jari-jari berdiameter besar. Jari-jari yang dipakai tetap normal ukurannya. Seperti milik Binter Merzy buatan Koso,” sebut Dony.
Dony menambahkan. Pelek custom ini ditawarkan Rp 4 jutaan per piece. Sudah termasuk finishing dengan pelapisan sistem powder coating.
Serupa dengan bengkel Studio Motor pada Ninja 250 garapannya. Ninja 250R yang jadi besutan balap andalan tim PJM Protehnics LJM Racing Team sudah lebih dulu mengaplikasi pelek jari-jari.
Sudah dibuktikan pada saat turun balap di ajang kejurnas motor sport 250 cc musim 2011. “Pada seri terakhir lalu, mencoba aplikasi pelek jari-jari,” jelas Sigit sebagai pemilik tim PJM Protehnics LJM Racing Team di Rempoa, Tangerang Selatan.
Yup, untuk kepentingan balap, alasan utamanya demi memangkas bobot pelek. Kalau dibandingkan antara pelek standar Kawak Ninja 250R dengan pelek jari-jari lumayan jauh bedanya.
Pelek buat Ninja 250R hasil custom Studio Motor
Namun buat balap butuh pelek jari-jari yang kokoh, makanya doi mengandalkan model aluminium keluaran TK. Sedangkan teromol yang diambil dari Kawasaki KLX 250S. “Teromol trail bawaan pabrik pasti kuat dan bobotnya juga ringan,” lanjut Ari
Harga satu set teromol berikut disc brake milik KLX 250S sekitar Rp 3,9 jutaan. Itu belum termasuk pelek.
Asyiknya untuk roda depan, as roda bawaan Kawasaki Ninja 250R masih bisa dipakai lantaran diameternya sama. Sedangkan untuk belakang perlu sedikit penyesuaikan. Seperti pemasangan adaptor untuk gir belakang dengan ketebalan 1,5 cm, mengandalkan bahan aluminium.
“As roda belakang Ninja 250R lebih kecil. Makanya harus ditambah busing pada teromolnya agar ngeplak dengan as roda,” ujar Ari yang menyayangkan regulasi kejurnas motor sport 2012 tidak memperbolehkan pakai pelek jari-jari. Katanya wajib pakai pelek standar. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR