Diamater kiri dan kanan beda, jadi tak balance
Namun sayang banyak yang mengeluh soal kenyamanannya, yaitu soal getaran yang menjalar hingga setang dan seluruh bodi. Efeknya pengendara akan merasa cepat lelah. Kenapa dan bagaimana menanggulanginya?
Menurut hasil penyusuran Jainal Arifin Siregar, dari bengkel Ucok Motor Speed di Gang Keramat No. 34 Pondok Ranji, Bintaro, Tangerang salah satu sumber utama berasal dari kruk as.
Bagian kanan berdiameter 112 mm (kiri). Yang kiri 103 mm, ada beda 9 mm (kanan).
Ucok memperlihatkan langsung, jika pen big end dan setang piston dilepas lalu dijejerkan memang beda. Kalau diukur pakai sigmat, bagian kanan punya diameter 112 mm, sedang kiri hanya 103 mm. Walah beda 9 mm, wajar jika timbul goyangan.
Lalu gimana menghilangkan chatter itu? “Kruk as mesti diganti, paling enak pakai milik Honda Mega Pro,” saran Bang Ucok. Mengapa pilih milik sport 160 cc dari Honda?
Paling gampang ganti pakai milik Mega Pro, bebas getar dan torsi naik. Tapi kalau mau lebih puas bisa pilih punya Tiger, dijamin jadi ganas |
Pemasangannya? Perlu ada beberapa penyesuaian sih. Pertama jika tak mau repot setang piston mesti tetap pakai milik R150, karena bawaan Mega Pro lebih panjang 2 mm. Jika tak diganti posisi piston akan melebihi bibir blok. Mesti menambah paking atau memapas piston.
“Kedua, as sebelah kiri tempat bertenggernya magnet mesti dibubut sedikit lebih tirus, biar pas dengan magnetnya,” papar mekanik asli Medan, Sumut. Lainnya tetap pakai bawaan motor.
Mau sekalian upgrade performa lebih dasyat? Bang Ucok memberi saran sekalian pakai kruk as Tiger. Sehingga stroke jadi 62,2 mm. Pasangannya sekalian pasang piston Tiger. Sehingga volume jadi 196 cc. Pastinya selain getaran hilang, tenaga jauh meningkat.
Tertarik? Bang Ucok kasih perkiraan kebutuhan dana sekitar Rp 2 juta jika pakai Tiger. Jika pakai milik Mega Pro hanya sekitar Rp 1 juta.
Oke deh, berangkat… (motorplus.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR