Padahal titanium di kenal mahal. Itu alasan utama dilarang di balap lokal. “Tapi, karena sekarang murah karena diproduksi lokal, bisa saja dihalalkan,” jelas Tomy Huang, bos BRT yang pembalapnya naik podium.
Bicara teknis, titanium bisa lebih menguntungkan. “Karena lebih ringan, sehingga tidak rawan patah lantaran bobotnya tidak berat,” jelas Sjafri Ganie alias Jerry, bos knalpot R9 yang baru saja meluncurkan Titanium Series.
Bobotnya bisa lebih ringan sampai 40% dibanding stainles steel. Selain itu, menurut Jerry titanium mudah melepas panas. Sehingga mampu membantu pendinginan mesin.
Secara warna juga lebih asyik dilihat. Setelah terbakar jadi kebiruan. Bahkan bisa berubah-ubah ketika panas dan dingin berbeda. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR