Teknik forging sudah diterapkan pada pembuatan piston. Di Indonesia, piston forged dibuat oleh FIM Piston. Menurut Agus Salim, dengan memanfaatkan sistem ini, piston menjadi lebih kuat. Dan, bobotnya lebih ringan.
"Teknologi forging membuat produk yang dihasilkan minim lubang-lubang akibat udara pada sistem casting atau cetak. Forging dengan sistem tekanan, logam yang ditempa jadi lebih padat dan kuat," jelas bos Sales RE & Promotion Departement FIM Piston itu.
Pada sistem forging, bahan logam dipanaskan sampai pada titik tertentu, lalu ditekan cetakan dengan tekanan angin tinggi. "Karena ditekan seperti dipukul, sistem forged jadi lebih kuat. Bahan pelek bisa dibuat tipis ," urai Agus.
Sementara, dengan sistem casting atau cetak, logam dicairkan. Lalu dituang ke cetakan. Nah, saat proses masuk ke mould atau cetakan tadi, kadang tercipta lubang. Juga ada ceceran atau kelebihan penuangan," jelas Agus lagi.
Memang, roda dengan teknologi forged belum dipakai di motor yang diproduksi di Indonesia. Karena biayanya, menurut Agus, bisa tiga kali lipat dari sistem casting. Tapi, motor Triumph sudah memasang forged wheel pada motor tipe Speed Triple R.
Dengan harga produksi bisa mencapai 3 kali lipat, memang teknologi ini masih akan lama diterapkan di motor bebek. Tapi, cara ini bisa memangkas bobot sebuah roda antara 0,7 kilogram (kg) sampai 1 kg.
Dengan sistem ini juga, bentuk roda bisa menjadi lebih ramping, tipis. Karena dijamin kekuatannya dan tanpa lubang-lubang udara karena proses pendinginan pada casting wheel. "Selain prosesnya dengan pemanasan lalu ditekan sehingga lebih padat, bahan untuk forged juga beda. Lebih kuat," tutup Agus Salim.
Siapa tau nanti bebek besi Indonesia pake kaki-kaki teknologi forged. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR