Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Penemuan Di Sekolah Untuk Emisi Dan Hemat Energi

billy - Minggu, 6 Maret 2011 | 12:18 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

 Mengurangi emisi gas buang
Dunia
pendidikan, tidak sekadar menghasilkan teori semata. Ada beberapa insan mengahdirkan inovasi kreatif dengan mengaplikasikan ilmu dasar menjadi ilmu terapan.

Aplikasi ilmu terapan ini memang masih jauh dari produksi massal. Karena masih belum sempurna. Namun, jika pihak industri bisa bekerjasama dan memanfaatkannya, bukan tidak mungkin apa yang dihasilkan dari dunia akademisi ini bisa dimanfaatkan untuk masyarakat.

Setidaknya, ada dua penemuan yang menarik di seputar dunia sekolah. Yakni, di SMA 1 Teladan, Jogja dan di SMA Martia Bhakti, Bekasi, Jawa Barat.

Tiga siswa SMA Teladan 1 menemukan inovasi bernama Plasmulator atau Plasma Generator. Plasmulator adalah alat untuk mengurangi emisi gas buang. Sangat murah, ramah juga efektif. Ini karya Ikhsan Brilianto, Andreas Dida dan Ahmed Reza. Mereka sukses meraih medali emas di ajang 7th International Exhibition for Young Inventors 2010 yang berlangsung di Hanoi-Vietnam, 15-18 Desember 2010 lalu. Selamat sebelumnya dan salam hangat dari kelurga besar MOTOR Plus!

"Plasmulator kurangi emisi sebanyak 26-80%. Sudah teruji di tingkat nasional dan internasional. Hasil uji coba di BLH DIY, mengurangi kadar Carbon Dioksida (CO2) 25,76%, Nitrogen Monoksida (NO) 63,64% dan Carbon Monoksida (CO) 24,35%,” terang Drs. Suyanto, pembimbing siswa tersebut saat ditemui di SMA 1 Teladan yang beralamat di Jl. HOS. Cokroaminoto, No. 46, Jogja.

Kerja alat ini sederhana. Hanya berdasarkan penggunaan elektroda positif dan negatif menarik zat lain bermuatan beda. Atau bisa disamakan cara kerja magnet menarik logam.

Material murah dan juga mudah dicari. Seperti sekrup-baut, dinamo DC12V, kabel, baling-baling kecil berbahan pelat seng atau pelat aluminium.

Alat ini berfungsi jika gas buang memutar baling-baling yang telah terhubung dinamo. Dinamo bermuatan listrik dialirkan ke-2 elektroda hingga timbul medan listrik. Ketika partikel emisi lewat di antara kedua elektroda positif-negatif, otomatis terionisasi dan nempel pada elektroda.

Sedangkan, Muhammad Yusuf, seorang Guru Fisika di SMA Martia Bhakti mendesain helm yang bisa dipakai untuk ngecas telepon selular.

“Penemuan ini bisa bermanfaat untuk mereka yang gemar turing atau mereka yang biasa mudik Lebaran. Tidak perlu cari lokasi ngecas di pom bensin atau rumah makan,” jelas Yusuf.

Penemuannya ini didasari oleh teori transformatur tentang listrik. Tenaga listrik secara teori bisa dibangkitkan dengan beberapa media seperti air, uap panas atau angin. “Gerakan yang dihasilkan media itu ditansformasikan menjadi energi listrik,” kata bapak yang berkantor di Jl. Jend. Sudirman, KM. 32, Bekasi ini.

Dari sana ia bereksperimen untuk mengubah gerakan angin dengan bantuan dinamo menjadi listrik. Dinamo dan baling-baling ini diletakkan di atas helm.

“Lewat beberapa pilihan lokasi baling-baling, sepertinya di atas helm paling bagus. Sebab, posisi ini mudah menangkap angin. Kan di atas tanpa hambatan,” ungkap pak guru ramah ini.

Kemudian, dari dinamo ini tersambung dengan alat bernama protector yang berfungsi sebagai penyimpan arus. “Arus listrik dihasilkan oleh gerakan dinamo. Kalaupun dinamo ini terus-menerus menghasilkan listrik, tidak akan merusak protector. Karena ada rangkaian pemutus,” ulas Yusuf lebih jauh.

Lalu dari protector inilah disambungkan dengan charger yang sesuai peruntukkan. “Arus yang dihasilkan sebanyak 60 watt. Untuk mencapai watt sebesar itu butuh perjalanan selama 2 jam. Jadi untuk perjalanan dekat, alat ini kurang maksimal menghasilkan arus,” jelas suami dari Siti Solehah ini.

Lucunya, dinamo yang dipakai eksperimen ini diambil oleh Pak Yusuf dari sepeda anaknya. “Anak saya nanyain terus ke mana dinamo sepeda,” jelas bapak Aisyah Puteri dan Daffa Rabbani

Namanya, eksperimen sekolahan dari sisi desain, alat pencas yang dibikin Muhammad Yusuf ini kurang marketable alias kurang memiliki daya jual. Sebab, dengan penambahan alat ini akan membuat dimensi helm menjadi lebih besar. “Ya.. ini memang sebagai hasil karya untuk sekolahan. Jadi saya membuat basic-nya. Pengembangannya bisa saja dilakukan oleh produsen helm,” jelasnya.

Ia bahkan sudah berangan-angan untuk membuat posisi baling-baling berada menyatu di dalam helm. Sehingga dimensi helm tetap dan tidak bertambah. Semoga hasil karya dunia sekolah ini bisa dilirik dan ditindaklanjuti produsen.  


 Nggak takut hilang komunikasi karena low-batt
Belajar Sambil Bermain
Ilmu hitung menghitung menggunakan rumus, Fisika dan Matematika, diakui oleh Muhammad Yusuf masih menjadi momok buat sebagian besar siswa siswi.

Mereka menganggap rumasan Fisika dan Matematika itu ribet dan sulit. “Memang saya akui kalau hanya berpatokan pada teori yang diberikan, kedua pelajaran ini akan sangat membosankan. Dan tentunnya juga begitu berkesan sukar,” bilangnya.

Karena itu, pria yang nyemplak Suzuki Smash dan Honda BeAT ini mendesain pola pengajaran dengan cara belajar sambil bermain. “Ya bereksperimen dari teori-teori dasar,” katanya.

Di dalam laboratorium sekolah, M. Yusuf menggugah keinginan siswa untuk mempelajari ilmu dengan cara menerapkan teori itu dalam sebuah kehidupan nyata. Contohnya ya itu tadi helm yang berfungsi untuk mencas. “Ini pelajaran soal mengubah gerakan menjadi energi,” bilang Yusuf.

Dari eksperimen ini, murid-murid akan secara langsung menerapkan apa yang telah dijelaskan di kelas. “Saya hanya memberikan pengetahuan dan memfasilitasinya. Baru selanjutnya, para murid yang mengerjakannya,” harap Yusuf.

Dari inovasinya itu, sekolah tempatnya mengajar, SMA Martia Bhakti telah melakukan banyak inovasi yang tentunya diambil berdasarkan teori yang sudah dipelajari bersama. “Kalau dihitung-hitung, dari teori yang telah diaplikasi sudah ada sebanyak 52 temuan,” cetusnya.

Hebat! (motorplus-online.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa