Ketika itu, menurut petugas ekspedisi, pihaknya berencana mengirim motor itu ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. “Saat pengangkutan dengan kapal pertama dan kedua tidak masalah. Ketika mengangkut yang ketiga baru terjadi kebakaran. Kejadiannya begitu cepat,” sebut petugas yang enggan disebut namanya itu.
Saat MOTOR Plus memantau langsung lokasi kebakaran, terlihat berserakan bangkai motor. Dari penampakan bangkai sasis yang ada ada beberapa varian motor yang bisa teridentifikasi. Seperti Yamaha Mio dan Yamaha Byson.
“Kejadiannya diperkirakan karena adanya gesekan besi saat proses bongkar muat. Api cepat menyambar,” sebut Putu, perwira piket dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara.
Petugas ekspedisi menyebutkan, pihaknya menerima pengiriman barang termasuk sepeda motor yang dikirim ke berbagai daerah di Indonesia. “Semua motor. Terutama Honda dan Yamaha,” jelasnya.
Di lokasi gudang ekspedisi itu pun masih menumpuk puluhan motor seperti Honda BeAT yang sudah siap di berangkatkan.
M. Abdidin, General Manager Technical Service, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing menyebutkan, untuk pengiriman motor pihak pabrikan selalu mengutamakan keselamatan. “Di dalam tangki pasti kosong. Ini untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti itu,” katanya mengomentari peristiwa kebakaran ini.
Memang saat pengecekan di pabrik, pihaknya mengisi bensin. Namun jumlahnya sangat kecil. “Hanya 125 cc saja. Itu pun untuk mengecek apakah kondisi mesin dan komponen lain sudah bekerja sempurna. Dan bensin itupun akan hilang dengan adanya penguapan selama proses pengiriman berlangsung,” katanya.
Untuk menjamin kerugian, biasanya dalam proses pengiriman ini, pihak pabrikan baik Honda maupun Yamaha sudah melengkapinya dengan asuransi. “Semua motor yang dikirim melalui jalur ekspedisi sudah pasti akan dilengkapi dengan jaminan asuransi,” tambah Istiyani Susriyati, GM Honda Customer Care Center dari PT Astra Honda Motor (AHM).
Untuk itu, mengambil pelajaran dari apa yang terjadi, Abidin mewanti pengendara yang ingin mengirim motornya untuk memperhatikan keselamatan. “Tangki bensin wajib kosong. Isi karburator juga wajib dikuras. Bisa saja akibat sering terkena goncangan bensin tumpah,” sebutnya.
Paling penting diketahui adalah soal kelistrikan. “Sebaiknya motor yang dikirim bukan yang dimodifikasi kelistrikannya. Seperti misalnya, alarm. Switch otomatis alarm memiliki arus yang cukup besar yang berasal dari arus DC. Kalau kena bodi bisa mengakibatkan hubungan pendek. Kejadian seperti ini yang bisa membuat terjadinya percikan api,” bilangnya. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR