Tulisan itu bukan tanpa latar belakang. Waktu itu beberapa bro memang mengeluh sakit punggung bahkan ruas tulang terjepit yang dalam bahasa medis disebut lumbago. Nggak sampai di situ, baru saja terjadi kasus lain. Kisahnya bermula saat dr Aviandy Sukarto, kedatangan pasien mengeluhkan kepala pusing.
Pasien ini bercerita kalau dirinya sudah berobat kemana-mana. “Sempat dicurigai ada tumor di kepalanya hingga menyebabkan pusing tak terhingga. Rekomendasi terakhir, ia disarankan dioperasi di luar negeri,” buka Aviandy.
“Anda biker ya? Kebetulan saya juga,” kata pasien saat berbincang.
“Dari situ saya dapat ilham, jangan-jangan keluhan pusingya terkait dengan dunia bikers. Ternyata benar, dia itu penggemar berat motor modifikasi khususnya yang berdesain café racer.”
Kecurigaan langsung ditelusuri. Ternyata benar, di tulang lehernya, wilayah C1 atau atlas, terjadi pengapuran. Letaknya dekat syaraf spinal dan pembuluh darah tengkuk. Di sinilah letak masalah sang pasien.
“Saya ambil tindakan dengan Terapi Zona Meridian. Terapi ini menggunakan teknik mirip akupuntur dengan bantuan alat berjuluk Chronosonic Ultra Sound. Syaraf yang terkepit dibebaskan dengan kekuatan frekwensi suara sampai 98 mhz hingga pembuluh darah terbuka maksimal, otot menjadi fleksibel dan syaraf yang terjepit bisa lepas termasuk gejala pengapuran. Alhamdulillah, dalam beberapa kali pertemuan, penderita tidak lagi mengalami keluhan pusing seperti sebelumnya,” katanya.
Peristiwa ini tentunya menarik. Saat share antara dokter dan pasien, terdapat beberapa data penting. Dondy mengevaluasi, penyebab sakit karena desain motor yang ditungganginya. “Jelas akibat hobinya bermotor,” jelasnya.
Menurutnya, pasien memiliki motor modif berdesain café racer. Bisa ditebak, riding positionnya agak menunduk hingga kurang ideal untuk daily riding. Saat riding tulang akan tertarik. Ditambah dengan getaran kontinyu, nutrisi juga usia. Diantara ruas tulang terdapat bantalan yang disebut annulus vibrosus, fungsinya meredam getaran saat kita beraktivitas.
Dengan posisi nggak bagus dan getaran, bantalan itu akan mengeras dan terjadi tumbukan antartulang. Inilah penyebab pengapuran dan tulang terjepit seperti yang dialami pasien di wilayah C1 tulang belakangnya.
Tak sampai di sana, terapis ini juga dicurigai akibat helm yang terlalui berat hingga tulang belakang atas terserang. Ia memberi gambaran. Rata-rata penikmat café racer memilih helm halfface yang bagian tengkuknya sedikit terbuka. Beban terberat ada di sektor belakang. Ini terlihat dari kontur belakang yang menggelembung.
Berat ke belakang menimbulkan gaya pendulum. Saat akselerasi helm yang berat ke belakang akan membuat leher tertarik ke belakang. Untuk itu, leher berusaha keras mengembalikan ke posisi semula dengan tenaga ekstra.
Tuh bro! Ride safely and healthy juga bro... (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR