Ade Amirullah, salah satu korban begal motor di wilayah Duri Kepa, Jumat 22 Juni 2012 tengah malam salah satu buktinya. “Sekarang masih trauma. Kalau terpaksa pulang malam masih takut,” jelas pengerada yang harus kehilangan Suzuki Satria F-150 lansiran2011 ini.
Pihak kepolisian memberi tanggapan lewat Kombes Rikwanto, Kabidhumas Polda Metro Jaya yang bilang kepolisian melakukan patroli 24 jam untuk memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat. “Polda Metro Jaya sudah memiliki program rutin dalam rangka memberikan kenyamanan yakni melakukan patroli 24 jam di wilayah yang diduga kuat berpotensi kejahatan,” jelasnya.
Untuk menguatkan fakta ini, Aiptu Margono, Petugas Kepolisian Polsek Kembangan berkomentar, ”Setiap 2 jam kami melakukan patroli dengan kendaraan dinas. Bisa dilihat di ujung Jl. Taman Aries, mobil patroli kami stand by. Mobil patroli itu sekaligus juga untuk memberikan efek jera kepada pembalap liar yang kerap menggunakan jalan itu,” katanya.
Sayangnya ini belum cukup. Pergerakan mereka yang suka balap liar jelas sangat terlihat dan bergerombol. Jadi patrol itu lebih condong mengawasi balap liar di zona dimaksud. Sedang modus kejahatan yang berlangsung tak seperti itu.
Ayo kita kaitkan dengan kejadian yang menimpa Bro Trias, dari redaksi Nova di wilayah itu. Ia berkata saat terjadi pembegalan, patroli polisi berada tidak jauh dari lokasi. Karena kejadiannya tidak mencolok, maka polisi lengah mengantisipasi.
Kepolisian lewat Aiptu Margono bilang tidak tahu ada tindakan kriminal di wilayah ini. ”Sebaiknya jika ada korban segera melapor,” kata Margono dengan gaya khas polisi.
Idealnya, pergerakan pelaku kriminal yang tersembunyi jelas berbeda dengan aktivitas kenakalan motoris dalam bentuk balapan liar. Aiptu Margono kembali mengakui kalau pihaknya akan melakukan patroli yang tidak biasa. Salah satu caranya dengan langsung menyebar petugas tidak berpakaian seragam alias intel di beberapa jalur yang dirasa rawan. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR