Otomotifnet.com - Para pengguna Suzuki Splash yang tergabung dalam Suzuki Splash Club Indonesia (SSCI) mengeluhkan seringnya bau hangus yang merasuki ruang kabin.
"Kebanyakan dari sejak pemakaian baru hingga jarak tempuh 15.000 km," jelas Yogi Progowo, Technical Division SSCI.
Ia menyebut bau hangus akan tercium kuat ketika melaju di atas kecepatan 100 km/jam, walaupun putaran gas (rpm) belum menyentuh garis merah.
Yogi mengakui tidak semua member mengalami kondisi ini, namun cukup membuat bingung. Menurutnya dugaan paling kuat bersumber dari komponen katalitik konverter.
"Kemungkinan masuknya dari lubang sirkulasi kabin, yakni selang AC yang menuju kabin," jelasnya yang telah berkonsultasi dengan sejumlah bengkel resmi rujukan klub.
Berkat referensi yang diperoleh dari teman-teman di SSCI, sebagai solusi direkomendasikan dengan menambah komponen filter AC.
Sebagai informasi, dari pabrikan Suzuki belum ada komponen penyaring udara ini walaupun rumah dudukannya sudah disediakan.
"Dengan pasang filter AC ini, kualitas udara yang masuk kabin menjadi lebih baik, sudah begitu free maintenance dalam arti evaporator lebih bersih dan enggak perlu sering-sering mencucinya," jelas Indra Apriano, ketua umum SSCI.
Menurutnya saat ini belum ada komponen versi orisinil. Namun produk aftermarket berlabel Sakura sudah menyediakannya (Gbr.1). "Harganya enggak lebih dari Rp 60 ribu," sahut Yogi. Alternatifnya, bisa juga pakai kepunyaan Avanza-Xenia, namun harganya lebih mahal, berkisar Rp 100 ribuan.
Pemasangannya sangat mudah, karena memang rumah filter AC sudah disediakan. Letaknya ada di balik laci dasbor (Gbr.2). Enaknya, tidak perlu membongkar laci dasbor.
Cukup buka melalui bagian bawah laci, lalu tutup klem fleksibel rumah filter AC bisa dibuka tanpa bantuan alat. Setelah terbuka, masukan komponen filter AC, sesuaikan posisinya dengan rumahnya (Gbr.3).
Setelah pemasangan, bisa langsung dirasakan perbedaannya dengan kondisi sebelum pemakaian filter AC.
Mudah kan! (mobil.otomotifnet.com)
www.suzukisplashclub.org
Editor | : | billy |
KOMENTAR