Asalnya begini, dengan oktan lebih tinggi. Artinya kerja mesin bisa lebih efisien. Tak perlu dengan putaran mesin tinggi, seluruh bahan bakar yang masuk benar-benar terbakar sempurna. Efek lanjutannya, tak hanya tenaga lebih baik, juga polusi yang dikeluarkan pasti lebih ramah lingkungan.
Jangan lupa pula dengan penggunaan AC. Kami pernah menjajal performa ketika AC terpasang dengan tanpa AC (14/XIX). Saat itu yang digunakan Toyota Avanza tipe G M/T 2009.
Bayangkan saja, Avanza sanggup menghasilkan tenaga 71 dk tanpa AC, namun setelah AC dinyalakan power langsung drop hingga 60,8 dk, alias turun 10,2 dk!
Karena tenaga turun, kerja mesin untuk menyalur tenaga semakin besar dan otomatis berefek terhadap injakan pedal gas jadi lebih dalam. Artinya, kebutuhan BBM pun lebih banyak.
Nah, untuk menyiasati konsumsi, bisa juga dengan mengatur temperatur AC. Temperatur lo, bukan besaran kipas atau semburan angin.
Tinggal lihat saja cuaca di luar. Misalkan sudah malam, kan enggak perlu setel temperatur maksimal. Begitu sebaliknya. Bukan apa-apa, kompresor AC termasuk beban terberat untuk mesin. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR