Pertama cek level pelumas transmisi otomatis saat mesin dingin dan saat mesin sudah panas. “Saat dingin, posisi mesin mati, saat panas mesin hidup,” ujar Parman. Berikutnya lakukan penggantian oli transmisi otomatis jika sudah sampai waktunya. “Kalau sampai terlewat, efeknya bisa bermacam-macam, paling parah perpindahan giginya kasar bahkan tidak mau pindah,” ujarnya. Nah, kalau sudah begini, siapkan dana hingga jutaan untuk perbaikannya.
Jangan lupa ganti oli transmisi otomatis sesuai spesifikasinya. “Kalau tidak sesuai, efeknya juga bisa merusak,” jelasnya. Namun, tak kalah penting juga operasikan peranti pemanja kaki kiri itu sesuai medan yang dilalui. “Contohnya kalau di tanjakan pakai L atau 2, jangan paksa pakai D,” jelas Parman. Begitu juga kalau di turunan, terlebih lagi di tempat yang curam.
Kemudian saat berhenti atau stationer jangan dibiasakan posisi tuas di D terus, karena akan mempengaruhi keausan kopling. Mudah bukan? (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR