Beberapa produk peningkat tenaga instan telah dicoba, hingga akhirnya merasa cocok dengan kombinasi terakhir. "Resepnya sederhana saja kok, gampang dipasangnya," sahut Alvin Halim yang didaulat jadi juru bicara NJIA. Langkah pertama yakni menambah perangkat semacam cold air intake yang lebih mereka kenal dengan sebutan SAG (Sun Air Governer).
"Pengaruhnya cukup signifikan, nambah HP-nya ga banyak sih, tapi tarikan bawah cukup berasa, utamanya saat akselerasi," yakin Budi Saputra salah dewan penasihat NJIA yang dianggap sesepuh oleh sebagian anggotanya. Lebih lanjut, Ayah tiga anak ini mengakui bahwa fungsi SAG ini layaknya supercharger versi sederhana.
Yakni, menambah pasokan udara ke ruang pembakaran melalui selang yang masuk ke leher manifold. Kok ditempatkannya di ruang mesin? Jadinya hawa panas dong yang masuk? "Makanya ditempatkannya agak di pinggir," jelas Budi.
Pemasangannya tidak memerlukan dudukan baru (Gbr.1). Cukup memanfaatkan lubang pada dinding ruang mesin yang sudah ada. Kemudian slang yang mengalirkan udara menuju manifold bertemu dengan slang udara dari throttle body. Untuk itu perlu adanya sedikit modifikasi dengan menambah connecting pipe model 'T' yang bertugas memandu keduanya masuk ke leher manifold (Gbr.2).
Untuk ubahan seperti ini sifatnya non-permanen, bisa dikembalikan ke kondisi standarnya. Sebagai tambahan, ditempatkan RPM Sensor yang bertugas mengatur pasokan udara dari selenoid SAG ke manifold (Gbr.3). Selain SAG, ada lagi doping tenaga yang akrab mereka sebut 'Susuk'.
Yang dimaksud dalam arti sebenarnya adalah magnetic carbon yang diyakini berfungsi untuk memperbesar pembakaran api busi (Gbr.4). "Karena kabel busi aftermarket kan sudah enggak bisa diaplikasi lagi di mesin baru seperti Juke ini," tegas Budi.
Soal semua perangkat penambah performa di mesin Juke ini, cukup menyiapkan dana sebesar Rp 2 jutaan. Boleh juga!
(mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR