Peringatan berupa tulisan pada MID biasa ada di mobil Eropa
BEDA WARNA
Seiring teknologi, lampu indikator pada panel instrumen pun mengalami perubahan. Ada yang bertambah dan juga berkurang. Seperti indikator airbag dengan lambang orang dan balon di depannya, lantas gambar mobil dengan jalur zig-zag (ESP atau Traction Control Off), serta gambar mesin (Engine Check).
Namun, ada yang berkurang, seperti pada beberapa tunggangan Eropa tak lagi menempatkan lampu berlambang baterai pada panel instrumennya, sementara pada beberapa mobil Jepang, tidak menempatkan jarum penunjuk temperatur mesin. Begitu pun indikator bensin, tak melulu menampilkan jarum analog, melainkan berupa garis-garis (bars).
Warna kuning masih bisa digunakan, sementara merah kondisi darurat
Tanda seperti gambar baterai tadi misalkan. Ketika mesin sudah menyala, semestinya lampu ini mati. Jika masih menyala berarti ada ketidak-beresan pada sistem pengisian baterai. "Indikator ini berguna agar pengemudi waspada dan segera bawa ke bengkel agar tidak merembet ke bagian yang lain," ungkapnya.
Sementara buat mobil yang tidak menampilkan gambar baterai itu, biasanya digantikan dengan peringatan tertulis pada layar MID, seperti pada BMW atau Audi, jika terdeteksi ada kerusakan di bagian tersebut.
Untuk suhu mesin, sudah cukup banyak yang hanya menggunakan indikator lampu pada saat mesin masih dingin (warna biru) atau mesin sudah terlalu panas (warna merah). "Saat warna biru berarti di bawah suhu ideal 86 derajat celcius. Sementara warna merah ketika di atas 92 derajat celcius," tukas Parman.
Tetapi patut dicatat, warna dari lampu-lampu indikator itu pun mengandung arti. Seperti warna merah, ketika menyala saat mesin sedang hidup, berarti pengemudinya harus segera mematikan mesin dan menghubungi bengkel untuk diderek. Tetapi, ketika warna kuning, pengemudi masih bisa menjalankan mobil untuk ke bengkel. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR