"Keunggulannya, lantaran beratnya yang ringan, beban ke mesin, beban pengereman, beban di kaki-kaki ikut tidak terlalu berat," jelasnya. Jadi tidak membuat kaki-kaki cepat rusak dan juga tidak membuat konsumsi bensin lebih boros serta mesin tidak terlalu terbebani oleh bobot pelek.
"Rolling resistance mobil yang pakai pelek lightweight lebih bagus daripada yang pakai pelek casting (cetak),"ujar Amin Sutiono, bos Autostyle di Sunter Griya, Kemayoran.
Proses pembuatannya lebih lama karena dibuat satu-satu tidak seperti produk yang dicetak yang bisa dibikin langsung banyak. Bahannya pun juga beda, oleh karena itu otomatis harganya pun juga lebih mahal.
Dibuat satu persatu sehingga lebih presisi(kiri). Mau elegan atau sporti ada(kanan)
Urutan pembuatannya adalah hot forging, RM forging, cold spinning, host treatment, machine work, shot blast, dan terakhir surface finishing. Pelek-pelek ringan ini tersedia dalam ukuran 13 inci sampai 26 inci.
Biasanya yang lagi digandrung dengan tema JDM pakai yang diameter 15-16 inci, terutama yang juga modif sektor mesin dan kaki-kakinya. Kalau yang mau tampil ala mobil premium umumnya pakai diameter 18-22 inci, yang SUV bisa pakai 20-26 inci.
Menurut Amin pemegang distributor BC Forged ini, "Tren 1 sampai 2 tahun ke depan adalah pelek forged concave dan lightweight concave one pieces, yang pasti akan semakin banyak yang pakai pelek lightweight,"ujarnya. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR