Misalnya bangku penumpang model lipat, bagian kaki-kakinya pasti tak dibaut agar mudah dibongkar-pasang. Sehingga mudah menimbulkan kegaduhan saat mobil melibas jalan rusak.
Bunyi lainnya seperti suara berdecit bisa muncul karena ayunan per di bantalan jok. Dibuktikan langsung di areal rope test, dan penumpang duduk di salah satu sisi bangku belakang.
Saat melewati rintangan berupa tambang tebal, getaran halus yang ditimbulkan bodi mobil langsung diikuti bunyi mirip suara binatang pengerat di kabin belakang.
Setelah penumpang pindah posisi ke jok depan di samping pengemudi, bunyi tadi tak terdengar lagi.
Kemudian di sekitar dasbor juga berpeluang menciptakan bunyi yang cukup mengganggu ketika sedang mengemudi.
"Bunyi seperti suara tek-tek kadang muncul karena adanya gesekan bracket dengan pelat besi, yang posisinya tersembunyi dan terselip di balik dasbor," ujar Muhaimin dari divisi technical service TAM.
Karet-karet pintu yang agak kendur dari dudukannya juga bisa menimbulkan bunyi halus, seperti suara nget-nget saat mobil melaju meski di jalanan mulus.
Suara ini kerap tak terdeteksi telinga lantaran tertutup gaung sound system mobil.
Bagi yang pernah upgrade audio, kabel-kabel speaker yang tidak tertata rapi juga dapat menimbulkan bunyi.
"Saya pernah mengalaminya dan suaranya seperti kletek-kletek. Saya pikir ada komponen yang copot di balik dasbor, ternyata cuma soket kabel yang beradu ke laci dasbor karena cable ties pengikatnya putus," kenang Aji, pembesut Nissan Livina 1.5 ini. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR