Antara lampu neon dan air hujan memang enggak ada hubungannya dengan sistem alarm mobil. Namun, kata Anthony, ada keterkaitan melalui gelombang. Seperti kebanyakan radar atau sensor kabin yang dipakai untuk mendeteksi gerak di dalam mobil. "Radar itu ada dua jenis. Pakai gelombang microwave. Dan zaman dulu gunakan sensor gelombang ultrasonik," ungkapnya.
Nah, sekarang ini banyak radar memakai microwave (gelombang mikro) atau gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi super tinggi. Makanya cukup sensitif dibanding sensor ultrasonik. "Apalagi kalau disetel terlalu sensitif," ujarnya.
Makanya, solusi awal jika alarm bunyi terus saat diparkir adalah mengurangi sensitifitasnya. Biasanya setelan ada di modul. Caranya, gunakan obeng minus kecil untuk memutarnya, putar berlawanan arah jarum jam (gbr. 1). "Buka kaca, masukan satu tangan ke dalam mobil melalui kaca saat alarm diaktifkan," saran pria yang juga distributor alarm merek G-Forces ini.
Mengetahi apakah radar sensitif atau tidak, bisa ditandai dengan kedalaman tangan masuk ke kabin. Kalau tangan baru masuk sedikit tapi alarm sudah berbunyi, berarti masih terlalu sensitif. "Setel sesitifnya jika tangan sudah masuk agak dalam," bilang pria ramah ini (gbr. 2).
Selain lampu neon, hal lain yang dapat mengganggu gelombang mikro radar adalah air hujan. Biasanya terjadi setelah air hujan yang menempel di kaca. Aliran air yang berjalan pelan di kaca dapat memutuskan gelombang (trigger) dan mengakibatkan alarm aktif. "Makanya kecilin (sensitifitas) dan konsen di dalam ruangan saja," tegasnya.
Waspadai pula semut yang ada di dalam mobil. Jika dia melintas atau jalan dekat modul, tak mustahil alarm berbunyi. Atau, buang sisa botol air minum yang masih terisi air yang biasa diletakkan di konsul tengah. Mobil bergerak atau tersenggol, bisa pula air sisa itu jadi trigger. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR