2. Penggantian ban minimal harus sepasang (kiri-kanan). Penggantian ban yang berbeda antara kiri dan kanan, dapat membuat kerja ban yang baru lebih keras serta berpengaruh terhadap keamanan berkendara karena ada perbedaan traksi.
3. Disarankan untuk mengisi tekanan angin yang ideal. Umumnya tekanan angin ban berada pada angka 30-34 Psi. Jika kurang, maka ban rawan terlipat atau bahkan sobek saat bermanuver. Sementara jika terlalu tinggi tekanannya, maka akan mengurangi kenyamanan lantaran karakter ban lebih keras.
4. Penggunaan ban dengan ukuran tapak lebih lebar dan tebal, akan menyebabkan rolling resistance lebih besar, sehingga akan berpengaruh pada performa dan konsumsi bahan bakar.
5. Sebaliknya, jika menggunakan ukuran tapak ban lebih kecil, maka ban akan terlihat ‘narik’. Sehingga akan merusak susunan anyaman kawat pada ban.
6. Pennggunaan profil ban lebih tipis akan membuat karakter ban lebih keras dan berisiko merusak velg saat terjadi benturan pada permukaan jalan jelek. “Namun kini, ban profil tipis memiliki konstruksi lebih kuat, sehingga lebih aman dan dapat melindungi velg dari benturan,” sahut Romeo Huka, Supervisor PT. YHI Indonesia, selaku produsen ban Yokohama. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR