|
“Periksa selalu tekanan angin ban sesuai dengan ketentuan pabrikan,” ujar Lili Ependi, Section Head R&D PT. Multistrada Arah Sarana (MASA), produsen ban Achilles dan Corsa.
Pengisian angin ban benar dilakukan pada pagi hari. Sebab, pada suhu dingin, angin yang masuk merupakan tekanan ideal.
Jika mengisi setelah kendaraan digunakan, maka tekanannya akan meningkat karena gesekan ban dan aspal. Sebaiknya gunakan angin jenis nitrogen karena cenderung membantu meredam panas sehingga tekanan angin tetap ideal.
Bersihkan kerikil-kerikil yang menempel di sela-sela kembangan ban. Batu kerikil tersebut jika didiamkan berpotensi merobek kendaraan. “Karena bergesekan dengan aspal, maka ban akan panas dan melunak. Jika dibiarkan batu kerikil tersebut akan terus masuk lebih dalam,” tukas Lili.
Jika kendaraan jarang digunakan tapi ban sudah menempel selama tiga tahun, sebaiknya lakukan penggantian dengan ban baru. Usia tiga tahun bagi ban merupakan umur maksimal karena ban makin lama akan makin keras dan mudah getas.
Saat kendaraan ditinggal lama di garasi karena pergi keluar kota atau mudik, usahakan kontak antara ban dengan lantai diminimalisir. Jika dibiarkan terlalu lama, konstruksi baja pada ban akan berubah menjadi tidak bulat utuh lagi.
Hal ini akan berpotensi membuat ban benjol dan tidak nyaman digunakan. Solusinya, untuk mobil sebaiknya diangkat pakai dongkrak dan motor setidaknya fungsikan standar tengah agar ban tidak terlalu berat membawa beban kendaraan. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR