Karawang - Rencana pemerintah untuk menerapkan dua harga yang berbeda untuk BBM subsidi (Premium) tidak ditanggapi dengan panik oleh pabrikan mobil. Malah, kebijakan tersebut tidak akan berpengaruh besar terhadap penjualan.
Mulai 1 Mei 2013 nanti, rencananya harga BBM subsidi untuk kendaraan roda 4 naik dari Rp 4.500 perliter, menjadi sekitar Rp 6.500 perliter. Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengaku pengaruhnya tidak akan signifikan.
"Kenaikan BBM terhadap cost tidak terlalu besar. Kalau kenaikan BBM itu lebih ke arah demand-nya saja. Kecuali kalau bahan dasar yang naik seperti harga baja, atau nilai tukar rupiah, itu baru berpengaruh besar," ungkapnya.
Amelia melihatnya seperti kasus kenaikan BBM di tahun 2004 lalu, dampaknya hanya terasa sekitar 3 bulan dan setelah itu kembali normal lagi.
"Di awalnya saja terasa tapi setelah itu konsumen harus mengubah lifestyle, misalnya uang buat ngopi-ngopi mereka harus dikurangi. Kebiasaan seperti itu yang harus dikurangi hingga pada akhirnya kembali normal," tutup Amelia. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR