Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Body Kit Mobil, Produknya Banyak Dipakai APM

billy - Sabtu, 20 Oktober 2012 | 12:04 WIB
No caption
No credit
No caption


Bicara soal body kit mobil, Dedy Ganda Sasmita adalah salah satu pakarnya. Bisa begitu lantaran pria berusia 60 tahun ini sudah main fiber sejak 27 tahun yang lalu. Keahliannya meracik dan membentuk jadi bumper, side skirt dan lainnya diakui pabrikan mobil di sini. Bahkan selain memasok beberapa APM, Dedy juga mengekspor produknya. “Dari tahun 1996 ekspor produk ke Amerika. Tetapi akibat krisis ekonomi di sana, sekarang lebih banyak suplay untuk APM,” ungkap pemilik DSP Stayling ini.

Awalnya, sekitar 1970-an Dedy memulai usaha dari membuat manekin dan bak mandi. Kebetulan ia masih tinggal di daerah Mangga Dua, Jakut. “Lantas terpikir untuk memproduksi produk otomotif,” kisahnya.

Makanya ia mulai membuat sepatbor untuk sepeda motor. Berlanjut konsol boks aftermarket buat Honda Life dan Datsun. Ternyata gayung bersambut, produknya banyak diterima pasar. Sehingga ada pesanan khusus untuk membuat hard top buat Jeep CJ7,8 dan 10. Hasil bikinannya terkenal rapi dan kuat.

Semakin marak ketika industri karoseri berkembang di akhir tahun ‘80-an. Dedy dipercaya memproduksi komponen buat produk-produk karoseri tersebut. Sampai akhirnya tahun 1996 hasil racikannya memikat pembeli dari Amerika. “Bisa kirim sampai 4 kontainer waktu itu,” kenangnya lagi.

Selain sangat peduli dengan kualitas produk yang ditawarkan Dedy juga enggak sungkan belajar sesuatu yang baru. Selain bahan fiber, Dedy juga telah menguasai teknologi Reaction Injection Molding (RIM) berbahan baku polyurethane. Tepatnya sejak Desember tahun lalu. “Hasilnya lebih bagus dan kuat, pengerjaan juga lebih cepat,” ujarnya lagi.

Kelebihan lain dibanding fiber adalah lebih lentur, sehingga saat terjadi benturan bodi tidak pecah. “Karena bahannya seperti karet, hanya perlu dicat ulang. Kalau fiber pasti pecah dan perlu dibuat baru,” rinci Dedy.

Keuntungan lainnya hasil cetakan halus tidak bergelombang dan mudah dicat. “Pengerjaan pun lebih cepat, kalau pakai fiber butuh 3 jam membuatnya, sedang pu hanya 3 menit,” lanjut pehobi modifikasi ini.

Bukannya pu tidak ada kelemahan, ada juga. Untuk membuat body kit berbahan pu harus menggunakan sistem injeksi. Adonan pu disemprotkan ke dalam cetakan dengan tekanan tinggi. “Membuat cetakannya mahal bisa sampai milyaran.”

Makanya akan jadi lebih murah jika produk berbahan pu ini dicetak dalam jumlah banyak. Enggak heran sebagian besar produk bikinannya banyak digunakan untuk kebutuhan pabrikan. “Kalau nyetak satu aja mending bikin pakai fiber paling satu mobil habis Rp 10 juta.”

Hasil karyanya pun sudah lulus uji dari Balai Besar Kimia dan Kemasan, Laboratorium Uji dan Kalibrasi dari Kementrian Perindustrian. Sedang perusahaannya juga telah mendapat sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001.

Kini pabrikan yang telah menggunakan hasil karyanya adalah, Daihatsu, Suzuki, Hyundai, Proton, Ford, Mercedes-Benz, Mitsubishi dan Toyota. Total produksinya perbulan saat ini 2.500 unit.  (mobil.otomotifnet.com)

DSP Styling, Jl. Ence Sumantadireja Nagrog Indah, Pamoyanan Rt. 01/03 Bogor Selatan. telp. 0251-8212978, 8211532

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa