Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Program Mobil Listrik, Produksi Baterai Mulai April 2013

billy - Rabu, 12 September 2012 | 15:26 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Kota Bandung, Jabar menjadi lautan mobil listrik produksi anak bangsa (30/8) lalu. Tepatnya kegiatan itu dipusatkan di sepanjang Jalan Braga, samping Gedung Merdeka. Hari itu digelar peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harketnas) ke-17 yang sebenarnya jatuh pada 10 Agustus 2012. Beberapa perguruan tinggi menyodorkan konsep mobil listrik. Kini saatnya kebangkitan industri mobil yang tidak mengandalkan negara asing dan bisa mandiri dengan kemampuan sendiri diwujudkan.

MASIH PURWARUPA

Harketnas sendiri awalnya ditetapkan karena ada momentum terbang perdananya pesawat terbang N-250 Gatotkaca yang dibuat ilmuwan Indonesia dari Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Sekarang berubah nama menjadi PT DIrgantara Indonesia. Namun di tahun 2012, salah satu teknologi yang sedang naik daun kembali ke darat yaitu tentang perkembangan teknologi mobil listrik.

Peringatan Harketnas ke-17 kali ini memang menghadirkan mobil-mobil listrik karya anak bangsa yang juga dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pameran mobil listrik ini datang dari berbagai perguruan tinggi terkemuka, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Tidak ketinggalan juga dari LIPI dan sektor swasta.

No caption
No credit
No caption

"Pemerintah Indonesia saat ini sedang menggalakkan berbagai program green teknologi untuk menunjang ketahanan energi nasional, terutama buat transportasi. Karena disadari sumber daya energi bahan bakar minyak sudah semakin menipis. Dan menggalakkan mobil listrik menjadi salah satu solusinya," demikian press release yang dikeluarkan panitia penyelenggara Harketnas.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional juga sedang melakukan kerjasama dengan beberapa universitas dan lembaga penelitian untuk Program Pengembangan Mobil Listrik Nasional atau yang disingkat MOLINA.

Memang sebagian besar masih dalam bentuk purwarupa atau hanya mengganti mesin mobil dengan yang bertenaga listrik untuk kendaraan yang saat ini sudah ada. Namun hal ini justru diharapkan kedepannya bisa lebih hemat energi dan melahirkan angin segar untuk teknologi mobil nasional maupun udara yang lebih bersih.

PRODUKSI BATERAI


Dahlan Iskan, Menteri Negara BUMN mengaku saat ini momen yang tepat mengembangkan mobil listrik. Tujuannya agar ke depan Indonesia tidak terus-menerus bergantung kepada bangsa lain khususnya Jepang, Eropa dan Amerika. "Kalau kita mengembangkan mobil listrik, kini saat yang tepat, Soalnya di negara maju juga baru dikembangkan. Sehingga kita tak akan ketinggalan dari mereka," ujar Dahlan kepada wartawan di Bandung.

Tidak mudah untuk memulai, termasuk mobil listrik ini. Tak sedikit yang pesimistis pula. Terutama mengenai kesiapan infrastruktur , suku cadang, bengkel hingga penyediaan batereinya.


Namun sudah mengantisipasinya. "Kan tidak susah untuk membuat chargeran mobil listrik di setiap SPBU. Selain itu, dari sisi anggaran dan waktu juga lebih hemat," lanjut mantan direktur PLN itu.

Menurut Dahlan, membuat lokasi dan colokan untuk men-charge baterei mobil listrik itu tidak membutuhkan biaya besar. Hanya sekitar Rp 15 juta dan perlu waktu Cuma 3 hari kerja saja. Ini sangat berbeda kalau harus membangun pom bensin khusus untuk mobil listrik yang membutuhkan dana hingga Rp 10 miliar dengan memakan waktu sampai 2 tahun.

Juga tidak diperlukan banyak bengkel. Pasalnya, mobil listrik memang tidak membutuhkan banyak onderdil. Satu-satunya yang agak menjadi kendala baterei yang masih harus impor. Tapi itu pun segera bisa diatasi dengan memproduksi sendiri baterei itu di dalam negeri. Caranya, Dahlan telah memberi instruksi kepada produsen pembuat baterei terbesar di Indonesia agar segera memproduksi baterei listrik sendiri. Rencananya, April 2013, baterei mobil listrik itu sudah produksi sendiri.

Dahlan meminta kepada segenap akademisi dan kalangan mahasiswa untuk bisa ikut serta mengembangkan mobil listrik ini. Selain ikut membangun terwujudkan desain yang paling cocok mobil listrik, supaya juga bisa mengembangkan teknologi baterei agar menjadi produksi nasional anak bangsa. (mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa