Beralihnya fungsi ini ditengarai juga oleh adanya pembiaran dari oknum aparat sehingga cenderung memberi kesempatan dan memfasilitasi. “Jika sudah begini, maka terminal bayangan tersebut tidak bisa dibongkar. Solusinya adalah dengan membangun tempat tersebut untuk menjadi terminal resmi dengan skala kecil yang berfungsi untuk sekadar naik-turun penumpang angkutan umum,” papar pria yang dikenal sebagai pakar transportasi perkotaan ini.
Secara lokasi menurut Prof. Eryus layak dijadikan terminal berskala kecil. “Untuk ruas di sisi arah Cikampek-Jakarta memiliki lahan cukup lebar. Namun untuk arah sebaliknya memang sempit, namun bisa direkayasa secara teknis jika memang berniat membangun terminal resmi berskala kecil,” urai Prof Eryus.
“Solusi alternatif lainnya adalah dengan menjadikan lokasi tersebut sebagai halte terpadu. Yakni dengan mengoptimalisasi akses naik-turun penumpang, kemudian membenahi infrastruktur agar tidak mengganggu arus lalu lintas di areal tol dan jalan di seputarnya,” tutupnya. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR