Tapi di sirkuit Losail kali ini menjadi ajang pembuktian kekuatan pembalap Malaysia dengan Honda Wave Dash 110 (sama dengan Honda Blade 110 di Indonesia). Kencang dan awet untuk mengitari 7 lap sirkuit sepanjang 5,38 km. Apalagi dengan trek lurus hampir 1 km, yang artinya top speed sangat dibutuhkan.
Padahal modal awal berada di grid terdepan sudah didapat oleh Gupita Kresna, Rey Ratukore dan HA Yudhistira karena punya hasil QTT yang bagus, bahkan memecahkan rekor.
Jika sebelumnya dipegang oleh Rafid Topan dengan 2 menit 36,850 detik pada 2011, maka kini kembali ditembus oleh Gupita Kresna yang lebih kencang 0,833 detik.
Persaingan menjadi yang tercepat di Losail terjadi sejak hari Kamis dengan Gupita di posisi pertama. Keesokan harinya Affendi Rosli di sesi latihan bebas ketiga tembus 2 menit 36,616 detik. Tapi Gupita bisa membalasnya di 2 menit 36,017 detik, ini adalah pole position pertama pembalap asal Jogja ini.
Tapi saat lepas start lomba, justru Md Amirul Ariff Musa (Pachie Yuzy Honda Racing) bisa memimpin sampai finish, bahkan sampai Race 2 pun Amirul tak terkalahkan. Hasil terbaik wakil Indonesia diraih Ferlando Herdian dengan berada di posisi ketiga di Race 1 dan Rey masuk runner-up saat Race 2. Ada apa di Qatar? Sederet masalah teknis membelenggu penampilan terbaik rider Indonesia.
“Dari lepas start sampai lap ketiga masih bisa menempel rombongan depan, lepas itu motor enggak bisa lari, tenaganya ngedrop,” kata Wawan Hermawan, pembalap tim ART. Kabar dari Adriansyah, mekanik yang menangani motor tim ART untuk balap Asia, ada masalah seputar per klep yang mengalami gejala floating saat di rpm atas.
Begitu pula Hadi Wijaya yang di Race 2 mengalami kejadian tuas perseneling patah. “Enggak bisa oper-oper gigi lagi, pakai gigi 4 terus. Enggak bisa maksimal jadinya,” kata pembalap asal Singkawang.
Dari hal penting soal pemilihan dimensi per klep yang akan dipakai hingga soal remeh patah tuas perseneling bisa membuat gagal meraih podium, apalagi di sirkuit Losail yang mengutamakan top speed. “Sekali ketinggalan rombongan, susah ngejarnya,” tambah Hadi.
Di depan mata jelas tim Malaysia jadi lawat berat tim Indonesia. Meski mekanik Malaysia banyak belajar bikin bebek 4-Tak dari Indonesia, mereka sukses mengembangkan mesin dan motornya hingga jauh dari masalah sepele yang bikin juara. “Motor tim Malaysia sekarang sudah kencang, skill pembalapnya juga sudah bagus, tak gampang mengalahkan mereka kini,” kata Gupita. (otosport.co.id)
Hasil Balap
Race 1
1. Md Amirul Ariff Musa
2. Norizman Ismail
3. Ferlando Herdian
Race 2
1. Md Amirul Ariff Musa
2. Rey Ratukore
3. MD Affendi Rosli
Klasemen Akhir
1. Hadi Wijaya
2. Md Amirul Ariff
3. Rey RAtukore
Editor | : | billy |
KOMENTAR