Padahal jika melihat lewat saluran televisi, intensitas hujan yang turun di Monza tidaklah selebat di WSBK Belanda pada 22 April lalu. Lalu mengapa panitia WSBK Monza begitu hati-hati dalam mengambil keputusan untuk memilih pertandingan dilanjutkan atau tidak?
Tudingan pun kini diarahkan kepada Pirelli yang menjadi supplier tunggal resmi ban di ajang WSBK. Pirelli saat ini tengah disalahkan karena gagal menyediakan ban basah yang aman untuk digunakan di WSBK Monza. Ketika di sesi kualifikasi ban tersebut mengelupas padahal baru digunakan antar 2 hingga 3 lap saja.
Pippa Morson yang merupakan manager komunikasi Eugene Laverty (Aprilia Racing) mengupload foto ban basah Pirelli yang coak seperti terpahat. "Ban ini seperti dipahat padahal baru digunakan beberapa lap," kicau sang manager sekaligus pacar pembalap bernomor 58 tersebut.
Bisa jadi yang menyebabkan ban basah buatan Pirelli rusak dengan mudahnya adalah karena karakter Sirkuit Monza yang abrasif. Sirkuit ini memiliki tiga trek lurus yang bisa dipacu melewati angka 300 km per jam. Kabarnya suhu ban di Sirkuit Monza lebih panas 5x lipat dibandingkan sirkuit lain. Suhu yang terlalu panas inilah yang tidak mampu ditolerir ban basah Pirelli sehingga mengelupas. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR