Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

IMI Kurang Persuasif, Kejurnas Balap Berguguran

Editor - Sabtu, 14 Desember 1901 | 03:53 WIB
No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Mungkin musim balap tahun ini paling buruk bagi penyelenggaraan event kejurnas. Bayangkan, beberapa cabang tidak jalan sebagaimana mestinya. Kejurnas reli yang pesertanya tinggal segelintir hanya berlangsung satu seri di Balikpapan. Reli wisata (time rally) bisa terselenggara 2 seri nebeng penyelenggara dari event Sriwijaya Air. Lalu, pronas slalom mengancam mundur di tengah jalan akibat kurang persuasif serta speed off-road yang dananya telah disiapkan sponsor namun tidak dieksekusi dengan baik PP IMI.

No caption
No credit
No caption
No caption
No credit
No caption
No caption
No credit
No caption

Genta Pilih Mundur
Gambaran ini disebut Poedio Oetojo, tokoh otomotif yang pernah lama berkecimpung di IMI sebagai kemunduran yang luar biasa. "Dulu tahun ‘70-an itu kami menunggu-nunggu event reli. Tapi sejak ‘90-an gantian kami yang sibuk menyiapkan diri karena event relinya bagus hingga seri APRC dan WRC. Tapi, tahun ini kejadian ‘70-an kembali terulang dengan hilangnya reli di Indonesia," ujar Poedio.

Menurut  mantan pereli ini tidak ingin menimpakan seluruh kesalahan kepada bidang olahraga PP IMI semata. "Kalau sudah begini, ya menjadi tanggung jawab seluruh pengurus. Masak makin maju malah banyak cabang yang mati suri," lanjut Poedio.

Dalam kasus reli wisata, kesalahan pihak IMI bisa dilihat dari pilihan mundurnya  Sriwijaya Air sebagai sponsor karena merasa diingkari komitmennya. Setelah menggelar seri kejurnas di Bengkulu dan Bangka, pihak Sriwijaya Air mendapat surat dari PP IMI menyatakan tidak bisa menggelar championship yang menyediakan hadiah mobil itu.

"Kami diminta menjadi promotor nasional kalau mau bikin championship. Padahal komitmen awal, Sriwijaya Air hanya mendukung klub yang menggelar kejurnas dan telah disetujui sama Pak Irawan (kadep olahraga PP IMI). Kami kan perusahaan penerbangan, masak jadi promotor nasional.  Yang benar saja?," tanya Sulino T. Agazi, manajer tim Sriwijaya Air.

Konsekuensi menjadi pronas, Sriwijaya Air mesti setor sejumlah uang kepada PP IMI.
Sriwijaya Air tetap menggelar event namun tidak lagi melanjutkan 3 seri kejurnas  seperti komitmen awal dan tidak memperebutkan hadiah utama mobil.  "Mestinya kan tidak begitu caranya. Tapi, biar jalan dulu 5 seri yang telah diberikan kepada kami. Nah, untuk tahun depan dibicarakan lagi termasuk menawarkan pronas kepada kami. Kalau kerjasamanya enak bukan tidak mungkin kami bisa membentuk unit sendiri untuk menjadi pronas," lanjut Sulino.

Kasus pronas slalom yang tahun depan berniat akan  mengundurkan diri  lain lagi. Genta Auto &Sport yang juga menggelar trial game merasa diperlakukan sewenang-wenang. "Tiba-tiba ada surat dari PP IMI yang meminta agar event trial game diundur jadwalnya karena bentrok dengan kejurnas Powercross. Ini kan aneh. Kami telah menyusun di awal tahun tahun, tetapi disuruh mengubah karena bareng dengan jadwal Powercross yang baru keluar pertengahan tahun," ujar Tjahjadi Gunawan, bos Genta Auto & Sport.

Gunawan yang rajin menggelar event dari slalom, off-road hingga trial game dan disponsori Djarum sebenarnya tidak masalah kalau harus mengubah jadwalnya karena seri kejurnas stratanya paling tinggi Hanya saja yang dimasalahkan tidak ada komunikasi. "Mestinya kami diundang terus diajak rembukan. Kalau begini caranya kan kasihan promotor kecil, lama-lama pada mati, " lanjut Gunawan yang akhirnya tidak mematuhi untuk memundurkan jadwal trial game di Batang, Jateng yang jadwalnya bareng dengan seri Powercross, Tegal.   

Mestinya, lanjut Gunawan, PP IMI melihat komitmen pihak yang membuat event.  "Oke, kesampingkan nama Genta. Tapi lihat juga Djarum sebagai sponsor yang secara konsisten membuat event  off-road sejak 2000 tanpa putus. Dan sekarang menggairahkan slalom yang sempat mati suri," ungkapnya. Maka itu meski tahun depan tanpa kejurnas, Genta tetap bertekad menggelar event karena memang komit dengan dunia balap.

Menanggapi berbagai hal itu, Ari Batubara selaku ketua PP IMI semula meminta agar dikonfirmasi kepada Irawan Sucahyono selaku kadep olahraga. Namun akhirnya Ari yang saat dihubungi tengah mengikuti kongres FIM tidak tahan juga untuk tidak berkomentar.

"Siapa yang bilang tidak jalan? Reli tidak jalan karena pronas mundur di tengah jalan karena masalah keuangan. Mau dibilang apa? Time Rally sudah jalan sebagian. Speed off-road rencananya hanya satu event  karena sponsor utamanya hanya bisa 1 event tahun ini. Slalom mundur? Belum ada surat resmi dari pronas," ungkap Ari.

Disinggung tentang jika pronas mundur di tengah jalan, menyelesaikan seri kejurnas menjadi tanggung jawab PP IMI, Ari mengamini. Hanya saja  mengingat tahun ini tinggal sebentar, Ari mengaku telah menyiapkan formula penyelamatan reli untuk tahun depan. "Opsinya dengan mengembalikan penyelenggaraan kepada pengprov IMI," sebut Ari.

Semudah itukah?

Penulis/Foto: Toncil, Bud / Nawita, Salim, Toncil

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa