OTOMOTIFNET - Setelah mengalami penundaan, akhirnya event time attack akan digelar pada (12-13/6) mendatang di Sirkuit Sentul. Lomba adu cepat mengitari 1 putaran sirkuit ini sekaligus juga menjadi ajang ujicoba regulasi yang telah dirumuskan. Aturan lomba yang dipakai nantinya belum sepenuhnya mengikat.
Moreno Soeprapto (Reno), manajer Sirkuit Sentul bilang kalau tak lekas digelar, ujicoba penerapan regulasi dan aturan main time attack di Indonesia tak akan bisa dievaluasi. "Terpenting mulai dulu. Penyempurnaan regulasi akan dilakukan sambil jalan," ucapnya.
Supaya gelaran ini berjalan, Reno bekerjasama dengan Rizal dan Rifat Sungkar yang mengurusi regulasi. Untuk seri perdana ini, regulasi yang dibuat masih sederhana. "Total hanya ada 3 pembagian kelas. FFA (free for all), gerak roda depan dan gerak roda belakang," seru Rizal. Masuk dalam kategori FFA yakni mobil-mobil yang sudah AWD (all wheel drive) dan memiliki kapasitas mesin di atas 1.500 cc.
Tentu aturan ini akan lebih banyak mengakomodir mobil-mobil baru, seperti Honda Jazz, Toyota Yaris/Vios atau Suzuki Swift/SX4. Sedang mobil tua seperti Mitsubishi Lancer GLXi atau GTi yang notabene 1.600 cc akan masuk di FFA, bertarung melawan mobil-mobil turbo.
Saat gelaran akan dipakai 2 macam sirkuit. Sirkuit pertama mengambil lokasi di parkiran mobil (paddock) bagian belakang. Setelah itu baru masuk ke sirkuit. "Sirkuit kecil atau yang pertama dipakai sebagai kualifikasi. Hanya yang lolos kualifikasi yang bisa masuk sirkuit besar," tambah Ijal, sapaan Rizal. Tiap kelas hanya diberi jatah 15 mobil yang lolos kualifikasi.
Selain sistem kualifikasi, akan diterapkan juga sistem handicap penambahan waktu. Ketentuan ini diberlakukan bagi mobil-mobil yang memiliki kapasitas mesin di atas 2.000 cc dan driver yang masuk kategori seeded. Handicap ditetapkan 0,5 detik per kilometer. Jadi seandainya, seorang driver seeded menggunakan Honda Jazz (1.500 cc) akan dikenakan tambahan waktu 0,5 detik per kilometer saja, namun kalau driver tersebut pakai mobil bermesin di atas 2.000 cc, maka handicapnya jadi 1 detik per kilometer.
Sayangnya, ketentuan ini tak menyentuh mobil-mobil balap yang berkapasitas 1.500 cc. Sangat tidak fair apabila mobil balap 1.500 cc diadu melawan 1.500 cc spesifikasi modifikasi harian. Tentu mobil balap jauh lebih enteng dan setting mobil sudah mengikuti kondisi Sirkuit Sentul.
Dalam regulasi juga ditetapkan, peserta yang ingin ikut diharuskan memiliki kartu izin start (KIS). Patokannya, KIS tersebut harus untuk motorsport roda 4, sedang yang belum punya diharapkan membuatnya di pengprov IMI dengan kategori balap mobil.
Penulis/Foto: Toncil / Dok.Otomotif
Editor | : | Editor |
KOMENTAR