OTOMOTIFNET - Naik Scoopy pasti happy!” gitu penggalan kalimat iklan Honda Scoopy. Tapi apa benar, naik skutik retro modern ini dijamin happy? “Tampilan emang keren, tapi saya belum happy karena kurang kencang, hehe,” ujar Melvin Soetomo.
Menurut pengguna skutik berkapasitas 110 cc itu, kendati tampilan retro, dia ingin tunggangannya tetap bisa lari kencang. “Maklum hobi ngebut, nih,” lanjut warga Puri Indah, Kembangan, Jakbar.
Maka dari itu, belum lama mengisi garasi rumah, Scoopy langsung digiring ke bengkel korek. Tepatnya ke bengkel Paddock Speed Clinic (PSC) yang ada di Jl. Lapangan Bola No. 35, Kebon Jeruk, Jakbar.
Motor langsung diserahin ke Armyando, penggawang PSC. Mandat Melvin pada Pak Haji, panggilan Armyando, cukup simpel. Apalagi kalau bukan dibikin kenceng, jadi naikinnya makin happy.
Nah, setelah dioprek-oprek proyek ini hasilnya tak mengecewakan. “Akselerasi jadi jauh lebih responsif dibanding standarnya,” puas Melvin.
Sedang sesuai pengukuran dynamometer merek Dynomite milik Ultra Speed di kawasan Haji Mencong, Ciledug, Tengerang, diperoleh data tenaga jadi 13,53 dk/9.050 rpm, sedang torsi 10,72 Nm/8.900 rpm. Sedang klaim pabrikan standarnya hanya 8,28 dk/8.000 rpm, torsi 0,85 kgf.m/5.500 rpm atau 8,34 Nm/5.500 rpm (1 kgf.m = 9,80665 Nm). Ini hasil lengkapnya!
Blok Silinder
Demi menaikkan kapasitas mesin, pilihannya pakai piston berdiameter 56,5 milik Kawasaki Blitz Joy oversize 50. Pemasangan harus mengganti boring bawaan motor. Boring baru berdiameter luar hingga 61,5 mm. Agar bisa masuk, mulut crankcase dibubut 2 mm.
Meski boring demikian besar, ketebalan liner masih berkisar 2,5 mm, artinya masih aman jika dijejali piston 57,5 mm. “Boring-nya pakai yang bagus dan dibikin tebal, agar aman dipakai harian,” terang Pak Haji.
Kepala Silinder
Menyesuaikan piston yang membengkak, klep pun dibesarkan agar pasokan bahan bakar mencukupi. “Klep in jadi 29 dan out 24 mm,” lanjut mekanik yang doyan ikut balap drag bike ini. Klep dipilih yang berlabel EE. Pemasangan dipasrahkan pada tukang bubut.
Lalu saluran masuk-buang ikut disentuh mata tuner. Bertujuan menghilangkan kulit jeruk sehingga aliran makin lancar.
Noken As
Pengatur buka-tutup klep ini juga diatur ulang. Durasi dan lift dibesarkan dari standarnya. Sayang Pak Haji tak mau mengumbar speknya. Rahasia dapur ya bos?
Knalpot
Sekilas terlihat standar. Namun jangan salah, bagian leher telah dibesarkan, dan silencer-nya juga sudah dibobok. “Pengerjaan saya serahkan pada Iyan Lemer, ahli knalpot di kawasan Permata Hijau, Jaksel,” lanjut Pak Haji. Pantas jika digas suaranya cukup nyaring.
Karburator
Penyuplai bahan bakar dan udara tetap menggunakan bawaan motor, hanya saja agar pembakaran ideal spuyer diatur ulang. “Pilot jet naik satu step jadi 40, sedang main jet dua step jadi 102,” ujar Armyando.
Pengapian
Tak mengalami ubahan apapun, masih tetap standar. “Sementara itu dulu, nanti kalau kurang happy baru di-upgrade,” ujar Melvin sambil tertawa.
|
Part dan jasa | |||
Ganti boring | 240.000 | ||
Piston dan ring | 00 | ||
Ubah kepala silinder | 60.000 | ||
Bobok knalpot | 45.000 | ||
Bubut noken as | 45.000 | ||
Total | 880.000 | ||
Data performa | |||
standar* | Upgrade** | Kenaikan | |
Tenaga | 8,28 dk / 8.000 rpm | 13,53 dk / 9.050 rpm | 5,25 dk |
Torsi | 8,34 nm / 5.500 rpm | 10,72 nm / 8.900 rpm | 2,38 nm |
PSC | 0816-1973197 / 021-93812006 |
Penulis/Foto: Aant / Aant
Editor | : | Editor |
KOMENTAR