OTOMOTIFNET - Kini giliran membedah korekan dapur pacu yang butuh manajemen timing pengapian lebih advance lagi yaitu aplikasi CDI Programmable.
Menurut Hasyim Sonedi, chief mekanik divisi racing AHRS yang bermarkas di Jl. Tole Iskandar, Depok Timur, Jabar, ada 4 item ubahan di mesin yang sangat membutuhkan penataan ulang derajat pengapian di ruang bakar. "Yaitu kem, rasio kompresi, pembesaran inlet dan exhaust port serta karbu," urainya.
Buat kem, parameternya; apabila ubahan yang dilakukan membuat waktu atau derajat buka-tutup klep bergeser banyak dari spesifikasi standarnya. Waktu/derajat buka-tutup klep ini disebut durasi.
Nah, umumnya untuk kepentingan kompetisi, waktu bukaan klep hingga peranti ini menutup sempurna, dirancang lebih lama dibanding kem-kem berdurasi tinggi untuk harian. Sehingga sudah pasti membutuhkan penyesuaian terhadap derajat waktu pengapiannya yang lumayan besar jika ingin hasil pembakaran lebih optimal lagi.
Lalu peningkatan rasio kompresi juga punya andil yang sangat besar terhadap titik bakar ideal. "Biasanya jika kompresi dibikin sangat tinggi, butuh bahan bakar beroktan tinggi. Bahan bakar dengan spesifikasi ini akan menghasilkan ledakan lebih kuat bila timing pembakaran dimajukan," jelas Robert Cong, dari PT Global Motorindo, distributor CDI merek Rextor.
BRT I-Max Super Pro, CDI programmable tercanggih saat ini. | Penggantian mapping pengapian bisa dilakukan saat motor dipacu |
Buat kem, parameternya; apabila ubahan yang dilakukan membuat waktu atau derajat buka-tutup klep bergeser banyak dari spesifikasi standarnya. Waktu/derajat buka-tutup klep ini disebut durasi.
Nah, umumnya untuk kepentingan kompetisi, waktu bukaan klep hingga peranti ini menutup sempurna, dirancang lebih lama dibanding kem-kem berdurasi tinggi untuk harian. Sehingga sudah pasti membutuhkan penyesuaian terhadap derajat waktu pengapiannya yang lumayan besar jika ingin hasil pembakaran lebih optimal lagi.
Lalu peningkatan rasio kompresi juga punya andil yang sangat besar terhadap titik bakar ideal. "Biasanya jika kompresi dibikin sangat tinggi, butuh bahan bakar beroktan tinggi. Bahan bakar dengan spesifikasi ini akan menghasilkan ledakan lebih kuat bila timing pembakaran dimajukan," jelas Robert Cong, dari PT Global Motorindo, distributor CDI merek Rextor.
Makin tinggi kompresi, lanjut Robert, maka otomatis bakal kian tinggi pula oktan bahan bakar yang dibutuhkan. "Jika tidak, akan timbul detonasi. Dan untuk mendapatkan pembakaran maksimal bila pakai bahan bakar ini, biasanya butuh timing lumayan maju," tambahnya.
Untuk mendapatkan grafik tenaga dan torsi yang maksimal, sebaiknya penyetelan timing pengapian dilakukan diatas dyno |
Debit serta arah aliran atau flow bahan bakar serta pembuangan gas hasil pembakaran yang didapat dari pembentukan ulang saluran masuk dan buang plus pemakaian karburator berventuri besar juga sangat mempengaruhi waktu pengapian di ruang bakar. Makanya tak heran bila di motor-motor balap, jarang sekali pakai CDI biasa atau adjustable.
Karena untuk mendapat power serta torsi dapur pacu yang maksimal di tiap putaran mesin, butuh timing pengapian yang tepat di tiap putaran tadi.
"Dan itu tak cukup kalau hanya mengandalkan CDI single map maupun adjustable. Sebab kedua CDI ini, mapping-nya enggak bisa disetting lagi. Meski pada CDI adjustbale pilihan map-nya banyak, belum tentu semua map bisa mengakomodir kebutuhan pengapian yang ideal," tukas Robert.
Makanya, mau tak mau, jika ingin performa mesin keluar lebih maksi dibutuhkan otak pengapian yang bisa diatur sendiri derajat pengapiannya. Dengan catatan, saat mengatur derajat pengapiannya, si penyetting bisa merasakan kekurangan performa motor.
"Akan lebih baik bila penyetelan timing dilakukan di atas dyno. Hasilnya bakal lebih akurat ketimbang pakai feeling," saran Hasyim..
Penulis/Foto: DiC / Andhika, Salim
Editor | : | Editor |
KOMENTAR