|
OTOMOTIFNET - Tren ini muncul gara-gara Audi menerapkan lampu ini, justru untuk siang hari. Tak hanya tunggangan roda empat yang terkena wabah, di motor pun tak ketinggalan.
Tentunya ini menjadi pas dengan program Lights On yang mewajibkan memasang lampu di siang hari. “Listrik yang dipakai sedikit sekali!” tutur Wira Santosa dari SACS di kawasan Pondok Gede, Jaktim.
BERPENDAR
Menurut Wira, sudah banyak pesanan datang untuk diaplikasi pada motor, terutama pada skutik. Namun tak berarti motor laki pun tak bisa memasang daylight lamp ini, Kawasaki Ninja 250R juga pernah dipasangi lampu ini.
Prosesnya pun tak lama, sekitar 2 hingga 4 jam saja. Lantas berapa banyak lampu yang dibutuhkan? Jumlah ini tergantung dari model apa yang diinginkan, kalau hanya sekadar di bawah lampu atau di atas lampu utama, sekitar 9 hingga 15 buah. Sementara kalau sekeliling lampu bisa mencapai 40 lampu LED.
Nah soal lampu ini pun ada yang spesial. Wira menggunakan tipe SMT yang pendarannya dari samping lampu. “Jadi pemasangan lampunya tegak, tak seperti LED biasa yang lampunya tegak lurus, dan pemasangan lampunya lurus ke depan,” ungkapnya.
Lampu SMT mirip di handphone, kan? | dipasang di dalam, lebih tahan cuaca |
Lampu SMT ini kalau dilihat mirip lampu penerang layar handphone, sinarnya lebih menyebar dengan sinar tak terlalu mentereng. Aplikasinya, bisa dipasang di luar lampu utama, atau di dalam kedok lampu. “Sebaiknya di dalam lampu, biar lebih tahan terhadap cuaca,” begitu tips dari Wira.
Dua pilihan, terang(kiri) dan berpendar (kanan) |
Sehubungan dengan nama daylight, tentunya jadi enggak pas kalau tetap menyala di malam hari. Nah, Wira sudah membuat peranti yang dihubungkan dengan lampu utama.
“Jadi kalau siang lampu ini menyala, sementara ketika lampu utama dipakai di malam hari, daylight lamp ini langsung mati secara otomatis,” katanya.
Ada yang jadi pertanyaan, seberapa besar kapasitas arus yang dibutuhkan untuk lampu ini? Ternyata sangat hemat, untuk 15 buah LED saja hanya perlu makan arus 0,08 Ampere aja.
Sementara untuk pemasangan lampu ini, cukup keruk kocek mulai dari Rp 150 hingga Rp 400 ribu. “Tergantung aplikasinya, bisa di atas lampu, atau di atas dan bawah,” ungkapnya.
Penulis/Foto: Ben / Tigor
Editor | : | Editor |
KOMENTAR