OTOMOTIFNET - Walau dari lahirnya sudah dibekali rem cakram (depan), namun buat pengguna Suzuki Thunder 125 yang sudah melakukan ubahan pada sektor kaki-kaki kerap merasa rem depan bawaan pabrik kurang oke.
“Waktu gue pakai pelek lebar aftermarket, rem jadi berasa agak bagel (pengereman seperti tertahan,red),” ujar Bayu Maulana salah seorang penunggang Thunder.
Ari Widianto dari bengkel GMotor bilang, sebenarnya kelemahan Thunder ada pada perangkat rem depannya, yakni dinding master rem depan yang terbuat dari plastik.
Bagel atau gak pakem hanya salah satu efeknya. “Selain itu, jika bagian baut tutup master rem dipasang terlalu kencang,bisa membuat bagian dinding tabung minyak rem ngangkat,” tambah mekanik yang mau ngasih solusi up-grade rem Thunder ini.
Oke pertama, kalau sudah ganti pelek aftermarket lebih lebar dan berat seperti Bayu, logikannya beban kerja rem depan juga ikut bertambah. Baiknya ganti master rem STD dengan aftermarket berkualitas (gbr.1).
Di pasaran sudah banyak beredar peranti master rem berikut handle seperti merek Kitaco, Rp 500 ribuan. Kalau gak mau pakai aftermarket, bisa pakai copotan dari motor semerek, Suzuki Shogun atau Smash.
“Intinya kalau part copotan, pakai dinding master remnya tidak terbuat dari plastik,” jelas mekanik asli Yogya ini. Selain master rem, peranti lain yakni slang rem depan. Pilih slang rem depan racing dari anyaman stainless steel (gbr.2).
Kenapa begitu? “Kalau rem bekerja terlalu berat sampai suhu minyak dan slang rem naik, maka efek dominonya slang rem bisa melar ke samping dan rem jadi loss. Nah kalau pake racing, hal itu gak bakal terjadi,” yakin Gepeng, sapaan akrab Ari.
Di pasaran, ada merek Hell, TDR, atau Kitaco di kisaran harga Rp 90-300 ribuan termasuk banjo. Oke masuk ke tahap akhir yakni bagian piringan cakram. Makin lebar diameter cakram, maka kian pakem pula sistem rem itu.
Eits tapi tunggu dulu! Jangan sembarangan mengganti ukuran cakram karena jika terlalu pakem, hal itu justru bisa bikin roda depan mudah terkunci atau tuas rem depan kelewat sensitif. Baiknya pilih lebar cakram paling maksimal 350 mm, seperti label Aszio (gbr.3) yang dijual Rp 375 ribu.
Penulis/Foto: Atenx / Dok.Otomotif
Editor | : | Editor |
KOMENTAR