Pernah lihat bikers rantai motornya tiba-tiba putus di tengah jalan? Wuih jangan sampai deh kita ngalamin hal sama. “Biasanya enggak dirawat oleh pemiliknya tuh, yang penting motor bisa jalan. Padahal berbahaya,” ujar Sumantri ‘bos’ Chips Motor, di Jl. Pos Pengumben Raya, Jakbar.
Memang kelihatannya sepele namun penting merawat rantai. Seperti mengeceknya, enggak boleh terlalu kencang dan terlalu kendor. Membersihkan, sebaiknya dengan pembersih khusus yang sudah tersedia di pasaran jangan dengan minyak tanah.
“Kemudian melumasi dengan oli baru atau dengan chain lube yang banyak dijual di toko spare part atau bengkel,” tambah pria berkumis tipis ini. Ciri-ciri rantai yang aus, sewaktu berputar enggak stabil. “Kadang kencang kadang kendor, karena silnya ada yang kaku karena usia juga kurang dirawat,” terang Ario, Technical Service Dept. Head. PT Wahana Makmur Sejati, maindealer Honda Jakarta dan Tangerang.
Nah untuk gir, cirinya ada gompal dan jarak antara mata yang satu dengan yang lain sudah enggak sama. Itu akibat gesekan yang tidak rata dengan rantai. Makanya juga menimbulkan suara yang tak enak didengar. Bila rantai dan gir sudah aus, sebaiknya diganti bersamaan.
Harga gear set (rantai dan gir) buatan lokal untuk Suzuki FU 150 dihargai Rp 185 ribu, dari Thailand dibanderol Rp 250 ribu. Buat Honda CBR 150 buatan Thailand, rantai dipatok Rp 700 ribu, gir depan dijual Rp 100 ribu sedangkan belakang Rp 350 ribu (harga sama untuk Honda Sonic dan CS 1)
Penulis/foto:Dolok
Editor | : | Editor |
KOMENTAR