Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Pentingnya Adaptasi Setelah Ganti Rem Cakram Besar

billy - Rabu, 29 Februari 2012 | 07:44 WIB
No caption
No credit
No caption


Pakem tapi bahaya ngunci

Buat moge seperti Ninja ZX-6R atau ER-6N, penggunaan cakram ganda dengan diameter 300mm memang semestinya. Power yang dihasilkan saja mencapai 72 dk. Lain soal, jika aplikasi cakram rem diameter besar ini diterapkan pada bebek dengan power hanya sepersepuluhnya. Pasti akan bermasalah.

Faktanya, memang tidak sedikit bebek dimodif dengan cakram besar berukuran 300mm bahkan 320mm. Jusri Pulubuhu, Training Director, Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengungkapkan ada tiga hal yang harus diperhatikan saat seseorang memodifikasi kendaraan.

“Keamanan, kenyamanan, dan daya tahan komponen ubahan,” jelas Jusri Pulubuhu yang berkantor di Jl. Gedung Hijau Raya, SF 07, No.74 Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Arly Aurizki Putra dan Muhammad Iswaji, keduanya mengaplikasi cakram besar di Yamaha Nouvo ikut berbagi pengalaman. “Pengereman jadi lebih pakem dan cepat,” ungkap mereka.

Keduanya mengungkapkan perlu kehati-hatian saat menggunakan rem ini. “Sebab kalau kekencangan malah bisa ngeblock. Ngunci,” papar keduanya.

Diameter cakram lebih besar memiliki daya pengereman lebih kuat dibanding cakram yang berdiameternya lebih kecil. Secara logika hal ini bisa diterangkan, makin panas cakram maka makin berkurang daya pengeremannya. Sebaliknya, semakin dingin cakram daya pengereman makin ciet. Itu sebabnya kenapa cakram depan berdiameter besar lebih pakem, karena lebih banyak area dingin dan tidak cepat panas.

Seperti dijelaskan oleh pengalaman Arly dan Iswaji, penggunaan cakram besar berisiko roda depan mengunci. Dengan sedikit menekan tuas rem saja, cakram besar saat pengereman, terkuncinya roda saat mengerem adalah suatu situasi yang sangat berbahaya. “Untuk menghindari hal itu, bisa melakukan adaptasi dulu ketika menggunakan cakram besar ini,” ungkap Jusri.

Lantas bagaimana dengan teknik pengereman yang baik saat menggunakan cakram besar? Jusri menjelaskan “Ada dua cara untuk pengereman yaitu ideal dan darurat. Ideal maksudnya saat pengereman harus dilakukan secara bertahap. Sedangkan darurat menggunakan teknik meremas atau squeeze,” papar pria bertubuh sedang ini.

Beberapa hal yang harus di perhatikan saat mengerem dengan cakram besar. Yakni, pengereman harus dilakukan saat motor tegak dan lurus, lakukan pengereman setelah handicap semisal tikungan, dan pengereman rem depan menggunakan otot trisep, “Yaitu jempol, telunjuk dan jari tengah,” tegas Jusri.

Ia juga mengingatkan kondisi jalan turut menentukan teknik mana yang mesti digunakan. Saat kemarau bisa menggunakan teknik ideal, saat hujan harus pakai jurus squeeze. Ada beberapa pengendara yang suka menggunakan rem depan saja. Namun ada juga yang hanya menggunakan rem belakang. “Tapi yang lebih baik gunakan keduanya,” paparnya.

So sebelum ganti cakram, harus perhatikan faktor safety riding buat pengendara. Jangan asal nyomot komponen lain tanpa lebih dahulu mengetahui tips berkendara. Sebab part cakram sejatinya tidak cocok buat bebek yang bertenaga kecil. (motorplus-online.com)



Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa