Pembekalan untuk memberikan pemahaman
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bagian Satuan Pelaksana Administrasi SIM Daan Mogot, Jakarta Barat mulai melaksanakan program bimbel atau bimbingan belajar bagi pemohon SIM. Ini dilakukan untuk mendukung kebijakan pemerintah terhadap Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan yang melibatkan banyak Instansi.
Polri sebagai salah satu instansi bertanggung jawab ikut mengurangi tingkat kecelakaan dengan pembimbingan materi uji keselamatan di jalan.
"Tujuan dari program bimbingan belajar ini, agar masyarakat yang memiliki SIM benar-benar memahami aturan berlalu lintas dan memiliki kecakapan dalam mengendarai kendaraan bermotor. Pogram ini juga jadi ajang belajar pemohon SIM yang gagal, supaya paham betul teknik berkendara dan aturan berlalu lintas," papar Kompol M. Arsal Sahban, Kasi SIM Ditlantas Polda Metro Jaya.
"Pemohon diberi tambahan bekal dalam kelas khusus dengan pengajar dari kepolisian untuk memberikan penjelasan dan tanya jawab mengenai aturan lalu lintas dan etika berkendara," tambah Iptu Hasbi Ibrahim, SH, Paur Uji Teori SIM, Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat.
Penambahan materi diberikan sekitar setengah jam di ruang kelas remedial. Sampai saat ini baru dua kali dilakukan dan terbukti sekitar 50-70 persen pemohon lulus pada uji ketiga kalinya. Menurut Iptu Hasbi lagi, pemberian materi dalam kelas ini bukan berarti memberikan contekan tentang soal ujian.
"Pemberian contekan atau bocoran soal, dianggap sebagai pembodohan. Bukan itu tujuannya. Tetapi hanya memberikan pemahaman agar mereka setelah punya SIM mengerti aturan lalu lintas dan UU yang berlaku," yakin Hasbi mantap.
Untuk itu proses penambahan materi untuk teori tidak hanya penjelasan saja, tetapi juga tanya jawab dengan peserta. Di bagian ujian praktik pun, pemberian materi tambahan juga diberikan untuk pemohon yang dua kali nggak lolos.
Tambahan materi untuk praktik diberikan langsung oleh instruktur kepolisian berupa pengarahan cara berkendara yang baik da benar. Pembekalan ini tidak setiap hari dilakukan. Dalam seminggu kepolisian anya membuka dua kali bimbingan, yaitu Selasa dan Kamis. Selasa untuk motor dan Kamis untuk mobil dan kendaraan roda empat lain atau lebih.
Karena baru diluncurkan Minggu lalu, kepolisian baru dua kali melakukan pembimbingan. Hasilnya bagus karena pemohon merasa lebih mudah mengerjakan soal uji. Terbukti banyak yang lulus setelah ikut bimbingan.
Kalau masih ada yang nggak lulus di ujian ketiga, diberikan buku panduan berlalu lintas agar pemohon mempelajari sendiri materi yang akan diujikan. "Kalau sudah paham betul, silakan kembali mengikuti ujian dan mengembalikan buku panduan," saran Iptu Hasbi. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR