Motor pendiri TAB ikut dipajang
Menurut data setidaknya sudah ada sekitar 200 komunitas Tiger yang tersebar di Tanah Air. Mereka tergabung dalam payung besar Honda Tiger Club Indonesia (HTCI), Tiger Association Bandung (TAB) yang merupakan klub pertama Tiger di Indonesia yang berdiri sejak 1994. Serta Honda Tiger Mailing List (HTML), Macan Besi Indonesia (MBI) dan klub Tiger lain.
Layak bila hajatan ultah TAB ke-17 yang dihajat di lapangan Gasibu, Bandung (3-4/06) dihadiri lebih dari 7.000 motor, itu baru yang bermerek Honda aja lho. Belum dihitung merek lain yang sengaja diundang menghadiri event akbar ini.
“Perayaan ultah ke-17 ini memang spesial. Kami mengundang seluruh klub bukan cuma pemilik Honda, tapi merek lain juga kami ajak untuk memeriahkan acara,” ujar TB Irfansyah Ketua TAB.
Di event ini juga, TAB sengaja mengangkat budaya Jawa Barat. Bisa dilihat dari petinggi TAB yang mengenakan seragam adat Sunda lengkap dengan ikat kepalanya. Sebagai bukti digelar aksi Lais yang merupakan atraksi tradisonal masyarakat Jawa Barat.
“Atraksi ini mirip debus, tetapi orang yang beraksi bisa bermain-main dengan tiang bambu dan tali setinggi 7 meter tanpa pengaman,” cerita Eka ketua Dewan Anggota TAB.
Terlebih tamu yang hadir juga datang dari komunitas Tiger dari seluruh penjuru nusantara. Mereka sepertinya memang tidak ingin melewatkan event spesial. "Datang ke event ini pastinya bisa bersilahturahmi dengan seluruh klub Tiger di Indonesia," ujar Sam Ismail sebagai Penasehat Tiger Owners Club Makassar yang datang bersama 29 motor.
Tidak hanya itu, event ini sendiri juga mengandung misi penting. TAB sebagai salah satu pemrakarsa terbentuknya HTCI mampu menyatukan seluruh Tigeris yang hadir. "Kami merasa salut dengan mereka yang mampu mempererat tali persaudaraan bersama pemilik Tiger di event ini," bilang Dinar Ariefianto Pendiri HTML yang datang bersama beberapa anggota.
Lebih dari 7.000 Tigeris ngumpul(kiri). Atraksi Lais angkat kebudayaan Jabar (kanan)
Karena datang dari berbagai kalangan dan daerah berbeda, gaya mereka menjadi beragam dan memang layak untuk dicermati. Pastinya juga bisa dijadikan sebagai acuan.
Meski gaya dan aksi dandanan yang ditampilkan beragam, toh mereka datang dan ngumpul atas nama sesama pemilik Tiger. Tentu harus punya ciri yang membedakan dengan komunitas lain. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR