Jaka |
Jakarta - Di kancah balap motor nasional, tim Honda Banten dikenal salah satunya karena memakai idiom macan. Baik pada baju balap, mobil supportimg race hingga pada motor Honda yang dipakai pembalapnya. Pokoknya serba macan.
Tokoh di balik itu adalah Suud Pranoto, pemilik tim yang bermarkas di Serang, Banten itu. "Itu memang ada filosofinya. Idenya saat saya ke Afrika beberapa tahun silam. Saya kagum pada cheetah, salah satu varian macan, yang memiliki sifat bijaksana. Yakni selalu memberi kepada binatang lain, tetapi ketika berlari tetap ingin menjadi yang tercepat," kata suud.
Karena terkesan dengan spesiesnya yang dilindungi itu, saat membentuk tim balap pada 2006, idiom itu langsung dipakainya. Pun dalam menentukan pembalap pada timnya, ayah 3 putri ini tak ingin disebut membajak atau merebut. "Umumnya, mereka sendiri yang datang untuk bergabung. Honda Banten sendiri memang memiliki komitmen ikut memajukan balap nasional," ujar pria yang pernah ikut balap liar saat remaja di Surabaya.
Bukti keseriusan itu ditunjukkan dengan akan berkiprah di ajang internasional dan ikut kelas baru. "Honda Banten akan ikut juga kelas supersport di Asian GP. Namun juga eksis di Indoprix," sahut pria 51 tahun yang gemar minum bir ini. (Motorplus.otomotifnet.com)
Tokoh di balik itu adalah Suud Pranoto, pemilik tim yang bermarkas di Serang, Banten itu. "Itu memang ada filosofinya. Idenya saat saya ke Afrika beberapa tahun silam. Saya kagum pada cheetah, salah satu varian macan, yang memiliki sifat bijaksana. Yakni selalu memberi kepada binatang lain, tetapi ketika berlari tetap ingin menjadi yang tercepat," kata suud.
Karena terkesan dengan spesiesnya yang dilindungi itu, saat membentuk tim balap pada 2006, idiom itu langsung dipakainya. Pun dalam menentukan pembalap pada timnya, ayah 3 putri ini tak ingin disebut membajak atau merebut. "Umumnya, mereka sendiri yang datang untuk bergabung. Honda Banten sendiri memang memiliki komitmen ikut memajukan balap nasional," ujar pria yang pernah ikut balap liar saat remaja di Surabaya.
Bukti keseriusan itu ditunjukkan dengan akan berkiprah di ajang internasional dan ikut kelas baru. "Honda Banten akan ikut juga kelas supersport di Asian GP. Namun juga eksis di Indoprix," sahut pria 51 tahun yang gemar minum bir ini. (Motorplus.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR