Jakarta - Meski tetap dalam pengawasan pemerintah, namun bukan berarti harga mobil murah LCGC tidak bisa naik harga. Apalagi, banyak faktor pendukung yang bisa mempengaruhi terdongkraknya harga jual mobil-mobil LCGC tersebut.
Seperti misalnya Toyota, yang diwakili Agya. Mata uang rupiah yang terus melemah, juga kenaikan BBN (BiayaBalik Nama), membuat Toyota sedang berancang-ancang untuk menaikkan harga Toyota Agya.
"Penentuan harga jual mobil LCGC kan harus mengikuti aturan pemerintah. Kalau pemerintah minta naik sekian persen, berarti kita harus ikut," ungkap GM Corporate Planning and Public Relation PT TAM, Widyawati Soedigdo, saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Selasa (17/12)
Sehingga, Widya meneruskan, keputusan apakah harga jual Toyota Agya harus naik atau tidak diputuskan oleh Toyota, tapi diputuskan pemerintah. Kenaikannya juga sudah diperhitungkan agar tidak memberatkan konsumen, berdasarkan presentasi inflasi tahunan.
"Pemerintah sudah mulai ngomong soal rencana kenaikan tersebut. Kemungkinan adalah Biaya Balik Nama (BBN). Jadi pemerintah ke APM bukan sebaliknya. Dan apapun keputusannya kita harus siap, kalau tidak ya kita mundur dari program LCGC," tambah Widya sebagai penutup. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR