Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Cara Pasang dan Pantangan Seputar Klakson

Billy - Kamis, 9 Desember 2010 | 10:43 WIB
Cara Pasang dan Pantangan Seputar Klakson
Cara Pasang dan Pantangan Seputar Klakson

OTOMOTIFNET - Sebelumnya sudah dibahas seputar ragam dan jenis-jenis suara klakson. Setelah memilih mari kita pasang, dan yang harus tahu juga adalah pantangan-pantangan seputar klakson, mau tahu? baca terus !

INSTALASI

Klakson piring elektrik atau electric disc horn bawaan pabrik, memiliki tonal kurang berkarakter dan dominan terdengar cempreng. Mau mengganti model Eropa berdesain keong yang banyak beredar di pasaran, sebenarnya sah-sah saja asalkan cara pemasangan dan pemilihan lokasinya tepat.

Misalkan yang suaranya yang tergolong berkelas dan nyaman dikuping yakni milik Chevy Spark berlabel Fiamm. Bisa diadopsi untuk mobil apa saja dan banyak disukai otomania. “Harganya sekitar Rp 245 ribu,” terang Kiki Fadjar, PR Manager GMAI. Cukup pasang satu sesuai standarnya Spark.

Cara Pasang dan Pantangan Seputar Klakson
Cara Pasang dan Pantangan Seputar Klakson

Atur posisi klakson sesuai dengan ruang

“Agar suara klakson bisa ideal, berdaya tahan lama dan suara tak masuk ke dalam kabin, pemasangan harus pas,” tutur Handoko Koo dari Graha Sakti di daerah Duta Mas, Fatmawati, Jaksel. Bukannya apa-apa, dimensi klakson aftermarket model keong kerap berdimensi lebih besar.

Kalau sudah begitu, tak bisa dipasang pada lokasi asli. “Biasanya tidak muat atau mentok dengan komponen lain bila dipasang kembali pada lokasi bawaan mobil,” jelas Handoko detil. Mau tak mau harus digeser ke lokasi yang lebih terbuka. 

Resistansi atau tahanan tinggi dari horn switch pada setir kemudi, memungkinkan arus dan tegangan tak bisa murni 12 volt. “Semakin lepas setrum yang mengalir ke klakson, semakin nyaring pula bunyinya,” jelas Handoko.

Terakhir, arah corong atau mulut klakson jangan diposisikan ke atas atau mendongak. Sebab mudah kemasukan air ketika mobil sedang dicuci pada bagian kompartemen mesinnya.

PANTANGAN

Ada beberapa pantangan yang mesti diperhatikan sehubungan pemakaian klakson aftermarket. Pastinya, jangan pasang klakson aftermarket lebih dari 1 pasang karena performa atau tinggi desibel klakson aftermarket umumnya lebih besar dari versi standar. Selain itu pula, akan menyedot listrik lebih banyak.

Pantangan lainnya adalah posisi mulut atau corong klakson yang menghadap ke dalam kabin mesin. Suaranya yang nyaring akan terdengar ke dalam hingga ke membuat sakit kuping yang berada di dalam kabin penumpang.

Cara Pasang dan Pantangan Seputar Klakson
Cara Pasang dan Pantangan Seputar Klakson
Jangan dipasang menghadap ke depan

Selain itu, corong atau mulut klakson pada tipe fanfare (keong dan terompet) tak boleh menghadap ke atas. Tujuannya supaya tidak mudah kemasukan air, saat hujan atau ketika mobil sedang dicuci. Perlu diketahui bahwa musuh utama klakson model ini, tak lain adalah air.

Pemakaian klakson juga perlu diperhatikan. Sebaiknya tidak membunyikan terlalu panjang. Sebab akan membuat arus listrik dari aki melemah, lantaran daya yang dibutuhkan klakson aftermarket terutama yang punya tingkat tekanan suara (SPL) cukup besar.

Tak ketinggalan adalah perlakuan saat menucuci mobil. Diharamkan untuk menyiram langsung bagian klakson dengan air keran atau steamer. Meski didesain tahan air, sangat mungkin sebagian kecil air menyusup ke dalam rumah klakson dan membuatnya berumur pendek.

REKONDISI

Rekondisi klakson sebenarnya bisa dilakukan, asalkan memenuhi beberapa kriteria supaya dapat kembali normal seperti semula. Seperti dijelaskan Toto Sugiarto dari bengkel Setiawan Klakson (SK), spesialis perbaikan klakson di Jl. Kalimalang Raya No. 9A, Jaktim.

Menurut Toto, daya tahan klakson lokal dan versi impor sangat berbeda. Lantaran material pada kawat pada kumparan klakson berbeda jauh antara keduanya. Problem utama jika peranti penghasil bunyi ini mati total, yaitu bagian sepul dan platina sudah rusak.

Cara Pasang dan Pantangan Seputar Klakson
Cara Pasang dan Pantangan Seputar Klakson
Suara dapat disetel ulang sesuai pasangannya supaya kembali terdengar harmonis
Selain dua bagian tadi yang rusak lantaran pemakaian, karat juga bisa memicu masalah pada performa klakson. Bagian penting seperti platina atau sepul yang sudah terbungkus karat tebal, akibat kerap terkena rembesan atau cipratan air, dapat menghambat suplai arus listrik. Efeknya tidak bisa berbunyi nyaring, bahkan bisa mati total akibat suplai arus listrik dari aki macet.

Untuk kerusakan akibat beberapa spare parts yang sudah afkir, mesti diganti baru dengan banderol sekitar Rp 15-25 ribu. Biaya servisnya sendiri, menurut Toto, dipatok Rp 15 ribu tanpa pandang bulu.

Sementara untuk problem karat di bagian dalam klakson, mengatasinya cukup dibersihkan pakai cairan khusus. Menurut Yana dari bengkel Yande Horn (YH) di daerah Pondok Kopi, Jaktim, suara juga dapat disetel ulang. "Untuk menyamakan suara antara klakson yang satu dengan pasangannya, karena keduanya dirancang dengan frekuensi berbeda," jelas pria ramah ini.

Editor : Billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa