Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ganti Minyak Rem Pasca Hujan

billy - Senin, 6 Desember 2010 | 09:48 WIB
No caption
No credit
No caption


Sesuaikan mobil dengan kebutuhan minyak rem yang direkomendasi

OTOMOTIFNET
- Frekuensi curah hujan yang tak menentu membuat perawatan mobil mutlak diperhatikan dengan seksama. Salah satunya perangkat penghenti laju yang sering berhadapan dengan kondisi alam seperti melibas genangan air terus menerus.

“Disarankan lebih sering cek rem, karena jika basah dapat menimbulkan kerak,” wanti Solikhin, service manager Suzuki Cempaka Putih, Jakpus. Namun bukan hanya kerak saja yang dikhawatirkan, tetapi usia pakai minyak rem yang kadang disepelekan.

Salah satu metode sederhana adalah mengganti minyak rem secara berkala. Batasan jarak tempuh ideal yang direkomendasi pabrikan adalah setiap 20 ribu km. Namun menghadapi kondisi seringnya melibas genangan air, batasan jarak tempuh 10 ribu km akan lebih baik.

“Rekomendasi ATPM dalam kondisi normal, bukan ekstrim, jadi penggantian minyak rem harus lebih awal,” Dani Isbianto, marketing manager PT. Indosarana Lokapratama, ATPM minyak rem merek Seiken. Lebih lanjut pria yang berkantor di Tangerang, Banten ini mengkhawatirkan adanya rembesan air melalui celah sil di komponen pengereman.

“Celah pasti ada, walaupun kecil sekali,” ujar Dani. Hal ini akan berimbas bercampurnya air dengan minyak rem. Pria berkacamata ini menjelaskan bahwa sifat minyak rem sangat rentan dengan air, tidak boleh ada kandungan air sama sekali. Potensi karat jika sudah tercampur selanjutnya akan bereaksi dan efek jangka panjangnya akan menimbulkan korosi.

Reaksi kimianya tidak berlangsung seketika, namun melalui memakan waktu yang punya efek jangka panjang ke seluruh elemen kinerja pengereman. Potensi karat dapat terjadi di karet, piston maupun silinder yang dampaknya biaya penggantian komponen menjadi lebih mahal dibanding hanya mengganti minyak rem baru.

Lebih lanjut Dani menambahkan bahwa cairan rem harus selalu tertutup rapat. Jika dibiarkan terbuka akan mengakibatkan penurunan titik didih karena sifatnya mudah menyerap air.

Tidak boleh tercampur dengan cairan lain. Kalau sudah tercampur air disarankan mengganti seluruhnya dengan minyak rem baru. Jadi walaupun pakai minyak rem bagus sekalipun, jika kena air akan berakibat mengurangi titik didih dari minyak rem itu sendiri. Menyebabkan angin palsu.

Efek dari titik didih yang berkurang Gesekan pada sepatu menyebabkan panas, bila sempat terjadi penguapan, maka tekanan minyak pada master silinder tidak dapat diteruskan ke roda silinder, proses seperti ini yang menyebabkan rem blong!

Tuntutan dari minyak rem sendiri harus memiliki spesifikasi glycol ether yang punya kemampuan untuk kontrol viskositas, kontrol titik didih dan mampu menjaga kestabilan rubber.

Hal yang sepele, namun akibatnya bias bikin kecele!

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa