OTOMOTIFNET - Mendamba performa mobil lebih tinggi atau ingin melakukan setting ulang ECU setelah melakukan rombakan pada mesin bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Salah satunya adalah menggunakan stand alone ECU aftermarket. Kenapa disebut stand alone? Jelas, karena ECU ini bisa berdiri sendiri buat menggantikan ECU asli mobil.
Seperti terlihat pada berbagai ajang drifting yang mulai marak di Tanah Air. ECU aftermarket kian digemari untuk mendapatkan settingan yang diinginkan. Karena, selain bisa mengubah setelan mesin secara detail, juga banyak fitur yang bisa dimanfaatkan.
Bahkan, ECU aftermarket bisa dipakai buat menggantikan ECU asli jika sewaktu-waktu rusak. Mulai edisi ini, akan dibahas ECU maupun piggyback yang ada di pasar lokal. Apa saja?
Beda Fitur
Dari berbagai ECU afermarket yang ada, Haltech merupakan satu-satunya stand alone ECU yang resmi dijual di Tanah Air.
Menurut Kemal A. Bachrie, juragan bengkel Khatulistiwa Suryanusa (KSNusa), distributor resmi Haltech, kini Haltech memiliki beberapa varian yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
"Ada Haltech PS 500, PS 1000 dan PS 2000," katanya.
Beberapa varian stand alone ECU Haltech ini bisa jadi pilihan menarik yang bisa disesuaikan dengan kondisi mobil dan kantong Anda. Seperti apa perbedaannya? Mari kita tilik satu per satu.
Ambil spesifikasi stand alone ECU Haltech yang paling bawah, yaitu Haltech Platinum Sprint 500. "Tipe PS 500 lebih cocok buat mobil naturally aspirated (non turbo, red)," ulas Ovi Sardjan, instalatur Haltech dan dynoman KSNusa.
Secara keseluruhan, PS 500 memiliki fitur mirip dengan yang lain. Namun karakternya, lebih untuk mengatur injektor tipe high impedance (tahanan tinggi) di atas 8 ohm. Nah, tipe injektor seperti itu biasanya dipakai oleh mobil non turbo dengan debit injektor kecil.
Sensor-Sensor tersedia komplet | Ignition modul baik buat 2,3 maupun 4 silinder |
Tersedia juga boost controler | Pilih model sesuai budget dan ubahan |
Haltech PS 500 ini bisa untuk menghidupkan mesin 1-8 silinder. Namun, aplikasi untuk mesin lebih dari 4 silinder mangadopsi metode wasted spark. Maksudnya, satu perintah untuk menghidupkan dua silinder sekaligus. Soalnya, fixed output ECU hanya tersedia 4 untuk injektor dan 4 untuk busi.
Pemetaan bahan bakar dan pengapian bisa dilakukan sangat detail karena tersedia 16x16 titik pemetaan dari stasioner sampai red line. Kalau ubahan mesin lebih kompleks, atau pakai mesin turbo, bisa pilih Haltech PS 1000. Pemetaan bahan bakar bisa lebih detail lagi dengan 32x32 titik mapping. "PS 1000 lebih cocok untuk mobil empat silinder, karena hanya ada 4 output buat injektor," lanjut Ovi.
Buat mobil empat silinder, pengaturan bahan bakar dan pengapian bisa dilakukan dengan leluasa. Misal buat pengapian, bisa menggunakan distributor, model dua koil wasted spark atau coil on plug buat masing-masing busi.
MAP sensor tersedia sampai kekuatan 5 bar |
Selain itu, fitur yang ditanamkan pun lebih banyak lagi. Misalnya, sudah ada MAP Sensor untuk mendeteksi boost sampai 22 psi (sekitar 1,5 bar). Juga berbagai fitur yang kerap dipakai pada saat balap. Misalnya antilag buat mempertahankan boost turbo meski pengemudi melepas gas, kontrol katup variabel (VTEC atau VVTi), launch control, sampai NOS controller.
Nah, fitur paling komplet dimiliki Haltech PS 2000 yang mampu mengatur mesin sampai dengan 8 silinder. Soalnya, ada 6 pengontrol pengapian yang ada pada output ECU. Malah, injektor yang bisa diatur bisa mencapai 12. "Selain ada universal output, output injektor yang tidak terpakai juga bisa dimanfaatkan buat fitur lain," terang pemukim bilangan Pamulang ini.
Jadi, tinggal sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Berbagai fitur yang ada pun bisa dimaksimalkan dengan perangkat aksesori ECU yang juga tersedia, seperti MAP Sensor sampai 5 bar, atau ignition module 3 atau 4 channel buat pengapian direct fire. Sampai ada dash logger buat menampilkan data mesin dan menggantikan panel instrumen asli. Mantap kan?
Daftar harga Haltech Stand Alone ECU | |
Haltech Sprint 500 | Rp 10.100.000 |
Haltech Platinum Sport 1000 | Rp 15.750.000 |
Haltech Platinum Sport 2000 | Rp 19.750.000 |
Ongkos pasang | |
Rp 2.500.000 (Sprint) Rp 3.000.000 (PS 1000 dan PS 2000) | |
Tuning, 4 wheel Rp 1.250.00 (1 jam pertama), Rp 800.000 (per jam tambahan) | |
2 wheel Rp 800.000 (1 jam pertama) Rp 500.000 (per jam tambahan) | |
Additional cost tuner (per jam) Rp 1.000.000 |
Penulis/Foto: Manut / F.Yosi
Editor | : | Editor |
KOMENTAR