OTOMOTIFNET - Suatu hari Iwan, sebut saja begitu, uring-uringan setelah melihat bagian dalam kap mesin mobilnya rusak. Diduga penyebabnya dari uap aki yang keluar dari baterai bawaan pabrik. Ia panik karena baru kali ini mengalami meski juga punya beberapa mobil lain. Sebegitu bahayakah uap cairan aki?
Hal demikian bisa terjadi pada pemakaian aki konvensional (basah). Memang, salah satu kelemahan aki basah adalah tingkat penguapan cairan aki yang tinggi. Akibatnya pengguna harus repot menambah air aki secara reguler untuk menggantikan cairan yang hilang. Penguapan air aki dapat menyebabkan karat pada benda logam di sekitar aki, bahkan dapat memperpendek umur aki.
“Aki yang sedang digunakan (saat pengisian), pasti mengeluarkan uap. Tetapi normalnya tidak terlalu besar. Kalau aki sudah tua penguapannya akan besar. Nah uap yang mengandung asam itulah yang sifatnya merusak,” jelas Sahrudin, technical support PT. GS Battery.
Ibarat masak air, maka timbul uap. Begitupun aki, ketika sedang panas saat pengisian, uap aki keluar dari lubang kecil seperti jarum di penutup sel. Dalam kondisi normal, uap yang keluar tidak terlalu besar, kecuali pengisiannya lebih atau aki sudah cukup tua.
Gbr 1 | Gbr 2 |
Gbr 3 | Gbr 4 |
Kalau aki sudah tua, penguapan akan besar. Uap ini dapat merusak cat dan lama-lama kemudian cat terkelupas dan kap mesin jadi karatan.
Untuk itu patut diperhatikan juga ketinggian air akinya, yaitu di antara upper level dan lower level (di tengah-tengah batas atas dan bawah). Sahrudin menganjurkan tinggi air aki 3 mm di bawah batas upper level. Kalau pengisian lebih menyebabkan tumpah, tatakan atau pegangan aki di bagian atas yang dari logam lama-lama bisa korosi.
Ia menduga jika ada kap mobil yang rusak dikarenakan uap aki, padahal akinya masih baru, mungkin karena pengisiannya berlebih atau pernah mengalami guncangan misal lewat jalan berlubang. Sehingga air aki tumpah dan merusak kap mesin.
Jadi bukan karena uap dari cairan aki. Kalau uap cairan aki menimbulkan masalah besar, tentu hampir semua pemakai aki konvensional akan komplain.
Menghindari terjadinya korosi akibat uap cairan aki, bisa memberi lembaran seperti bahan karet di atas aki. “Bisa juga kap mesinnya dilapis antikarat atau bahan khusus yang tidak berkarat,” kata pria yang sudah kenal aki selama 30 tahun ini. Atau bisa mencontoh aki di Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza yang ada penutupnya agar air atau uap tidak ke atas.
Penulis/Foto: Fend / Reza
Editor | : | Editor |
KOMENTAR