Kondisi ini sontak membuat Lorenzo sangat kecewa, pasalnya ia sedang memimpin klasemen dengan nilai keunggulan 25 poin di atas Casey Stoner sebagai rival terberatnya musim ini. Lorenzo pun tidak puas dengan tidak adanya tindakan yang diberikan kepada Alvaro Bautista. Sebab ketika ia melakukan kesalahan yang sama di Jepang tahun 2005 lalu, Lorenzo dikenakan penalti akan start dari grid paling belakang di seri berikutnya.
“MotoGP Belanda murni menjadi musibah bagi saya, manuver yang dilakukan oleh Bautista sangat gila. Saya bertemu dengannya usai insiden itu, ia meminta maaf dan kami berdua bersalaman. Tapi saya rasa ini tidak cukup, sebagai tindak lanjut dari insiden tersebut. Pasalnya saat saya melakukan kesalahan yang sama tahun 2005 lalu, saya harus start dari grid paling belakang di seri berikutnya. Tapi sekarang direktur balap tidak berbuat apapun,” kesal Lorenzo.
“Saya sangat berharap agar di seri-seri selanjutnya bisa lebih beruntung. Tapi jika direktur balap tidak mengambil keputusan dengan insiden seperti ini, maka para pembalap bisa saja sengaja tampil agresif di awal balapan tanpa memperhitungkan pembalap lain,” klaim Lorenzo.
Beruntung insiden ini tidak membuat Lorenzo cedera. Sehingga ia bisa tetap tampil maksimal dan berharap meraih kemenangan lagi di seri-seri selanjutnya. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR